Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernas) Bidang Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) 2014. Marwan menilai saat ini masih banyak desa-desa di Indonesia yang tertinggal yang perlu dibangun.
"Membangun desa, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat itu hukumnya wajib. Saat ini 60 persen lebih rakyat Indonesia masih miskin berada di desa," kata Marwan saat memberikan sambutan di di Rakenas P2MKT di Hotel Mercure, Ancol, Jakut, Rabu (5/11/2014).
Menurutnya, percepatan pengurangan kemiskinan di pedesaan melalui program transmigrasi tidak boleh hanya sekedar retorika. Namun, manfaatnya harus benar-benar dapat dirasakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, untuk pembangunan desa, selama ini pemerintah telah membangun infrastruktur dalam skala yang besar dan dengan biaya yang besar. Tetapi, seringkali tidak cukup untuk infrastruktur dasar yang diperlukan di desa-desa.
"Oleh karena itu, program transmigrasi justru mengisi program-program nasional yang terus kita jalankan hingga saat ini," ujarnya.
Marwan menuturkan, pembangunan dan pengembangan transmigrasi menjadi garda terdepan dalam pedesaan. Lantaran sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi.
"Tidak hanya sekedar memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di lokasi saja, tapi mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi mulai dari lingkup desa, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi sampai nasional," terangnya.
Politisi PKB ini menjelaskan terkait transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan, saat ini sebanyak 628 kawasan akan diwujudkan melalui pendekatan model pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM). Untuk pembangunan KTM, akan dibangun parameter yang berlaku dalam lingkup regional dan internasional.
"Investor yang mau berinvestasi dalam KTM tentu tidak mau bila hanya dalam lingkup lokal saja, tapi juga harus mampu merambah lingkup nasional, regional, dan internasional," tutupnya.
(tfn/ndr)