Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan uneg-uneg di hadapan anggota DPD. Dia menceritakan petualangannya selama 10 hari menjabat sebagai menteri dan menemukan berbagai temuan mencengangkan.
"Kita punya laut begitu luas tapi hanya ada 70 kapal patroli, dan yang berfungsi hanya 10? I've no idea for this! Kepala saya campur aduk! How can we...argh bikin saya speechless," ujar Menteri Susi di Ruang GBHN DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2014).
Dia kemudian kaget karena Indonesia masih mengizinkan negara lain mengambil ikan dari perairan negeri ini. Padahal Indonesia kesulitan untuk mencari ikan di perairan asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rangkaian tepuk tangan menyambut kata-kata itu. Tak sedikit pula yang menggeleng-geleng heran melihat ketegasan perempuan yang tak tamat SMA itu.
"Mohon maaf bahasa saya berantakan dan tidak bahasa birokrasi sekali. Kalau ada kamus bahasa birokrasi mungkin saya boleh pinjam," ungkap Menteri Susi yang disambut tepuk tangan.
Saat sesi tanya jawab, seorang anggota DPD pun menyatakan kekagumannya. Menurut dia seharusnya para birokrat memiliki mental seperti Susi.
"Saya setuju dengan bahasa Ibu. Jangan diubah Bu gaya bahasanya. Tetap seperti ini saja. Semoga para birokrat juga bisa ekspresif seperti ibu," ujar pria berbaju batik dengan logat melayu itu. Susi tersenyum menyambut pernyataan itu.
"Ternyata Ibu Susi lebih cantik aslinya ketimbang di televisi," tambah anggota DPD asal Gorontalo Asmawatie.
Wakil Ketua Komite II Mawardi pun ikut memuji Susi. "Kalau lihat gaya bicara Ibu itu mirip Gus Dur. Saya Gusdurian, jadi respect dengan gaya Ibu," ungkap Mawardi yang berpeci hitam itu. (bpn/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini