"Tidak ada laporan resmi dari pihak pemilik (keraton) atas terjadinya penusukan kerbau itu," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (5/11/2014).
Selama ini, Bagong yang merupakan keturunan kerbau Kiai Slamet itu tidak tinggal bersama 'saudara'-nya di kompleks Alun-alun Selatan Keraton. Ia memilih berada di dekat areal persawahan di Grogol, Sukoharjo, sekitar 5 km dari kompleks keraton. Tiap dipindah ke keraton, ia selalu kembali ke persawahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tengah malam setelah dikafani, bangkai kerbau pusaka itu dimakamkan. Kerabat keraton Satryo Hadinagoro mengatakan prosesi pemakaman dilakukan sedemikian rupa karena kerbau tersebut merupakan hewan kesayangan raja dinasti Mataram secara turun temurun.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini