Wapres JK berbicara dalam pembukaan acara pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut JK, satu negara yang memiliki alat militer tujuannya bukan untuk perang.
"Terima kasih atas acara hari ini dalam pembukaan Indo Defence 2014. Untuk damai siaplah untuk perang. Jadi apabila kita hadir di acara pameran kemampuan alat perang, bukan berarti kita ingin perang, saling membunuh. Tapi gimana kita menjaga kedamaian.
Bahwa satu negara yang punya alat militer bukan hanya untuk perang tapi untuk jaga negara," ujar JK.
JK menyatakan itu sebelum memencet sirene tanda membuka acara Indo Defence 2014 Expo & Forum, Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang banyak perubahan. Perang lebih banyak dimenangkan yang punya teknologi. Karena itulah teknologi bukan hal mudah, butuh riset dan biaya besar. Butuh saling mengisi dan saling kerjasama," kata JK.
JK menambahkan, teknologi merupakan industri yang dapat meningkatkan pendapatan negara. Indonesia memiliki cukup pengalaman dalam teknologi.
"Teknologi pertahanan juga dapat membawa manfaat. Kita mengenal tidak ada satu pun yang tak pakai internet. Itu berasal dari teknologi militer. Perdagangan itu pakai kontainer, itu pakai teknologi militer. Itu artinya teknologi militer bisa bawa manfaat. Industri mobil dikonversi jadi tank, artinya suatu industri pertahanan di samping mempertahankan harus bisa dikonversi untuk bawa manfaat," ucap mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
JK bercerita, Indonesia tidak memiliki dana untuk membeli senjata. Namun BUMN PT Pindad membuat Indonesia dapat memiliki senjata.
"Pindad dari industri panci bisa jadi industri senjata kerjasama dengan industri mesin dan mobil. Kita hadir di sini dalam Indo Defence harapkan kerjasama yang luas dan saling menunjang, karena hal itu bisa menciptakan perdamaian," tutur pria 72 tahun ini.
Dalam kesempatan ini, JK juga berterima kasih atas partisipasi negara-negara lain untuk hadir dalam kegiatan rutin tahunan ini.
"Welcome to all participants. Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, saya resmikan Indo Defence 2014 ini," ujar JK.
Di tempat yang sama, Menhan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu menambahkan, tahun ini Pameran Indo Defence merupakan yang keenam kalinya. Pameran diikuti 671 perusahaan dan 56 negara. Acara dihadiri delegasi setingkat menteri dan kepala staf angkatan.
"Yang membanggakan meningkatnya partisipasi BUMN. Ada 9 BUMN dan 158 BUMS industri pertahanan nasional," kata Menhan.
Pameran ini dibuka dari 5-8 November. Untuk umum akan dibuka pada 8 November dengan biaya registrasi Rp 50 ribu.
(nik/nrl)