"Kita enggak tau pakai penafsirannya yang mana, tapi kalau menafsirakan Perpu yang ada, seharusnya saya yang menentukan (wakilnya), nanti pilih yang non partai saja. Lebih cepat kerjanya," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (4/11/2014).
Mengenai ancaman dari Fraksi Gerindra yang akan menghambat penetapan anggaran DKI, Ahok tak gentar. Lagipula menurutnya risikonya akan sama saja, biarpun dia pilih wakilnya dari kader partai Gerindra maupun PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, PDIP dan Gerindra sama-sama bersikukuh akan mengusung satu nama untuk cawagub DKI. Padahal seperti diketahui Ahok beberapa kali berujar ingin meminang mantan Deputi Gubernur Sarwo Handayani.
Rebutan kursi cawagub ini secara kentara disampaikan Ketua Fraksi Partai Gerindra, Abdul Ghoni. Dia menyatakan tak akan segan-segan menghambat pengesahan APBD 2015 jika Ahok nantinya mengambil wakil dari PDIP.
"Kalau (wakil dari PDIP) gitu kita akan bekerja keras. Belum tentu dia memilih PDIP anggaran bisa jalan. Tidak akan jalan anggarannya. Kalau misalnya Ahok menunjuk PDIP sebagai wakil itu dua kali menyakitkan," kata dia, Senin (3/11).
(ros/fdn)











































