Aduh Pak Ahok, Penggila Batu Akik Parkir Seenaknya di Jalan Bekasi 1 Jatinegara

Jakarta - Sudah hampir enam bulan terakhir penggila batu akik di sekitar Pasar Rawa Bening, Jatinegara memenuhi ruas Jalan Bekasi 1. Akibatnya hampir setiap siang dan sore arus lalu lintas jalan tersebut menjadi macet

Pantauan di lokasi Selasa (4/11/2014) pukul 13.25 WIB hampir ratusan kendaraan motor roda dua milik penggila batu akik bertengger di bahu jalan. Meski tidak hanya penggila batu akik, penjual batu pun ikut-ikutan memakirkan kendaraan motornya secara sembarang.

"Kalau ini campur ada yang punya pemilik kios batu ada juga yang pembelinya. Tapi mayoritas penggila batu akik," ujar seorang pedagang di pinggir jalan raya Bekasi 1, Hedi.

Sejatinya ruas jalan raya Bekasi I memiliki dua lajur kendaraan. Akan tetapi banyaknya penggila batu akik yang enggan memakirkan kendaraan di lahan parkir milik Pasar Rawa Bening. Alhasil kehadiran lahan parkir liar itu mengundang juru parkir liar.

"Kalau kayak gini uang parkirnya masuk ke kantong sendiri," tutur dia.

Tentu akan amat disayangkan, jika retribusi parkir tidak masuk ke dalam pajak pemda DKI Jakarta. Tak jauh dari lahan parkir liar, sebenarnya berdiri pos polisi lalu lintas dan posko milik Dishub DKI Jakarta Timur. Seakan tidak mau pusing, jika terjadi kemacetan petugas lalu lintas dan Dishub di lokasi tersebut seakan tutup mata.

"Polisi itu baru turun tangan kalau udah macet parah, kalau enggak ya dicuekin aja begini," tambah Hedi.

Hedi mengatakan sebelum demam batu Bacan, hanya segelintir orang yang datang. Namun begitu seiring naiknya derajat batu tersebut, pedagang batu pun mulai menjamur.

"Mereka ini biasanya yang jual bahan mentah sisaan, karena nggak punya di dalam pasar jadi pada meluber ke pinggir jalan," ungkapnya.

(edo/ndr)