"Kita ungkap seluruhnya," ujar Jenderal Sutarman di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Sutarman mengatakan sejauh ini ada dua pelapor yang menjadi korban pemerasan akun anonim tersebut. Sayangnya Sutarman mengaku lupa siapa pelapor lainnya selain orang PT Telkom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutarman berharap ke depan pengguna sosial media agar mencantumkan identitas asli yang jelas. Sehingga komunikasi yang dilakukan dapat efektif.
"Sehingga komunikasinya gentlemen, selama ini orang menyampaikan pendapatnya di media sosial dengan bahasa tidak mendidik, dengan gambar tidak mendidik, belakangan Polri melakukan penegakan hukum yang merugikan orang lain. Sehingga sosial yang digunakan kepentingan positif bisa digunakan sebaiknya," tuturnya.
(mpr/rmd)