"Jargon politik pemerintahan Jokowi-JK adalah revolusi mental. Revolusi mental adalah mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat agar bertindak sehat, bepikir jernih, untuk ikut dalam proses pembangunan nasional. BNN memiliki tugas yang sangat mulia mengantisipasi melakukan pencegahan dini melakukan tindakan terhadap segala bentuk penyalahgunaan obat-obat terlarang terutama narkotika dan psikotropika," jelas Yuddy di Kantor BNN Cawang, Selasa (4/11/2014).
Menurut Yuddy, generasi muda yang menjadi tulang punggung bangsa perlu diselamatkan. Karena data yang ada 4,2 juta pengguna narkoba generasi muda yang usianya di bawah 40 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Generasi muda ini harus direvolusi mental. Supaya mereka baik punya kesadaran kedepan. Dalam konteks BNN, mereka ini harus dibina, direhabilitasi, anggap saja mereka ini anak anak nakal yang perlu dibina," tambahnya.
Yuddy juga menyampaikan kedatangannya ke BNN untuk mendapat penjelasan yang rinci bagaimana BNN melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dan pertolongan terkait narkoba, sehingga kalau dikembalikan ke masyarakat mereka akan menjadi pioner pembangunan.
"Karena mereka anak anak muda. Saya katakan lembaga ini salah satu ujung tombak revolusi mental. Revolusi mental untuk generasi muda yang sehat jasmani rohaninya," tutup dia.
Namun Yuddy mengamini kalau BNN masih memiliki kekurangan anggaran. Padahal BNN memiliki tugas melayani publik, orang yang mengadu, orang yang datang, orang yangh melapor, meminta disembuhkan, meminta direhabilitasi.
"Kami ingin memastikan semua aparatur negara ini bekerja dengan sebaik-baiknya yang membutuhkan pelayanan dari BNN. Mudah-mudahan anggarannya bisa ditingkatkan, untuk belanja modal untuk membeli alat deteksi bandar narkoba sehingga yang dideteksi lebih banyak yang ditangkap lebih banyak sehingga bisa lebih baik," tutup dia.
(edo/ndr)