Pramono didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR Olly Dondokambey. Sementara dari kubu Koalisi Merah Putih ada Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Bendahara Umum Partai Golongan Karya yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.
"Intinya adalah mencari (titik temu) kebuntuan dari proses politik yang terjadi di parlemen. Karena biar bagaimana pun ini tidak boleh berlangsung lama. Kami menargetkan mudah-mudahan dalam minggu depan ini ada solusinya yang bisa diterima kedua belah pihak," kata Pramono kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Selasa (4/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga tak menjelaskan secara detail langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik antara KIH dan KMP di DPR. Intinya menurut dia adalah menyelesaikan perbedaan dualisme alat kelengkapan DPR secepat mungkin.
Menurut dia, yang dilakukan anggota fraksi di kubu Koalisi Indonesia Hebat dengan membentuk pimpinan DPR bukan bermaksud menandingi pimpinan DPR yang diketuai Setya Novanto Cs.
"Apa yang dilakukan teman-teman di KIH ini bukan pimpinan DPR tandingan tapi pimpinan sementara, karena kami menengarai pimpinan yang lalu dianggap oleh teman-teman tidak akomodatif, tidak demokratis, tidak memberikan ruang yang cukup, dan hanya mementingkan kelompok-kelompoknya," kata Pramono.
(erd/nrl)