Sumarti, TKW Yang Dimutilasi di Hong Kong Berencana Pulang 2 November

Pembunuhan WNI di Hong Kong

Sumarti, TKW Yang Dimutilasi di Hong Kong Berencana Pulang 2 November

- detikNews
Selasa, 04 Nov 2014 01:44 WIB
Foto: Arbi Anugrah/Detikcom
Jakarta -

Sumarti Ningsih (25) TKW korban pembunuhan sadis di Hong Kong sempat menghubungi keluarganya di Grumbul Banaran Rt 2 Rw 5, Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah. Dia mengatakan jika dirinya akan pulang pada tanggal 2 November 2014.

"Pas tanggal 15 Oktober kemarin sempat telepon, bilangnya tanggal 2 November mau pulang ke rumah, saya tunggu sudah lewat tanggal 2 kok tidak pulang-pulang, dihubungin tidak bisa," kata Ahmad Khaliman (58) saat ditemui di rumahnya, Senin (3/11/2014).

Menurut dia, meskipun Sumarti tidak bisa dihubungi, namun saat Suratmi (49) ibunda Sumarti merekap buku tabungan milik anaknya tersebut, sempat masuk sejumlah uang yang memang biasa anaknya tersebut kirim untuk tabungan keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu saya print buku tabungan dan ada kiriman uang di tabungan masuk pada tanggal 22 Oktober kemarin," jelasnya.

Dia menjelaskan jika anaknya tersebut pertama kali berangkat untuk menjadi TKW pada tahun 2011 lalu dan sempat pulang pada tahun 2013. Sumarti kembali berangkat ke Hong Kong sebagai TKW setelah mengikuti kursus sebagai Disk Joki (DJ) di Jakarta dan Yogyakarta. Ia lalu kembali berangkat ke Hong Kong menggunakan visa turis. Kemudian pada pada tahun 2014 dirinya juga sempat pulang dan kembali berangkat pada tanggal 2 Agustus 2014 kemarin.

"Pas tahun 2011 dia berangkat sekitar 2 tahun 8 bulan dan pulang tahun 2013. Di rumah sekitar 5 bulan tapi dia gunakan untuk kursus sebagai DJ di Jakarta sama Jogja pas sudah kursus bisa, dia berangkat lagi pakai paspor turis," jelasnya.

"3 Bulan di sana dia pulang, 2014 di rumah sekitar 2 bulan 6 hari, dia juga sempat kerja di Palu dan selama bulan puasa juga di rumah. Baru tanggal 2 Agustus berangkat lagi dan sampai sekarang malah kabarnya sudah dibunuh orang," ujarnya.

Keluarga berharap agar pembunuh Sumarti dapat dihukum seberat-beratnya. Bahkan jika bisa keluarga berharap pembunuh Sumarti dapat dihukum mati.

"Harapan saya orang yang sudah membunuh anak saya dapat dihukum mati," jelasnya.

Selain itu dia juga berharap agar pemerintah Indonesia dapat membantu proses pemulangan anaknya segera mungkin. "Harapannya sebagai orang tua, pemerintah harus bisa nangani secara cepat, soalnya dia masih warga Indonesia," ungkapnya.

(arb/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads