"Tentunya akan kita sambut baik (KIP) karena yang gagas Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) kan beliau (Jokowi). Nah kalau dia bawa gagasan yang baik dari Jakarta ke nasional dan menurut kami itu bagus karena saling mengisi," kata Kadisdik DKI Jakarta Lasro Marbun di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).
Lasro menuturkan bahwa KJP disalurkan berdasarkan data kemiskinan faktual yang menyesuaikan fakta di lapangan, bukan data kuantitatif. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah agar kedua program ini saling mendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lasro menjelaskan bahwa KJP dan KIP berbeda dalam hal cakupan serta sumber dana. KJP menggunakan dana dari APBD sementara KIP memakai dana APBN. Penanggung jawab dari kedua program itu juga berbeda.
Lalu, apakah anak yang menerima KJP juga akan menerima KIP? Lasro belum bisa memastikannya.
"Nanti kita lihat, kan ada evaluasi dulu. Kan kebijakan publik yang bagus itu mulai lalu saat bersamaan lakukan monitoring evaluasi. Dan harus cepat ada lagi manajemen klasik, selesai dulu setahun baru evaluasi," jawab Lasro.
(imk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini