Program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sehat (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo disambut antusias warga kurang mampu yang berhak menerimanya. Bahkan warga rela menanti sejak pukul 07.00 WIB.
Seperti yang terjadi di Kantor Pos Fatmawati, Jl Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (3/11/2014). Pembagian kartu tersebut dimulai pukul 09.30 WIB.
Namun warga datang lebih pagi. Anneke (40) contohnya. Warga Kuningan Timur, Jakarta Selatan, ini datang sejak pukul 07.00 WIB. Setelah 2,5 jam, antrean baru dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KIS bukan kartu sehat pertama yang diperoleh Anneke. Sebagai warga Jakarta, dia juga telah menerima Kartu Jakarta Sehat. Anneke mengaku tidak menemukan kesulitan saat berobat dengan menggunakan KJS.
Untuk itu dengan adanya Kartu Indonesia Sehat yang cakupannya lebih luas, Anneke berharap kartu yang baru diluncurkan ini dapat bermanfaat bagi warga yang membutuhkan seperti dia.
"Saya berharap kartu ini benar-benar bermanfaat untuk saya dan keluarga saya sewaktu dibutuhkan," kata Anneke.
Di tempat yang sama, Resi (39) warga Kuningan Timur lainnya, bersyukur atas program KIS dan KKS yang baru diluncurkan hari ini. Sebab, Resi yang sejatinya mendapat Kartu Jakarta Sehat saat Jokowi menjadi gubernur Jakarta, namun karena dia tidak mengurusnya hingga kartu tersebut hangus, Resi tidak bisa mengambilnya. Belajar dari pengalaman itu, Resi antusias untuk memperoleh 'kartu sakti'dari program nasional itu.
"Ini baru pertama kali dapat KIS, KIP dan KKS," ujarnya di lokasi yang sama.
Di lokasi ini, Mendagri Tjahjo Kumolo datang sekitar pukul 12.15 WIB. Mendagri langsung meninjau proses antrean, penyerahan serta pencairan dana. Selain itu, Mendagri juga menyerahkan langsung kartu-kartu tersebut untuk warga lansia dan penyandang cacat.
Mendagri mengatakan, pembagian kartu pada tahap pertama ini dilakukan di 9 provinsi. Pemerintah juga terus melakukan pengecekan agar kartu-kartu ini diterima oleh pihak yang membutuhkan.
"Akan kami cek supaya yang menerima memang orang yang betul-betul membutuhkan. Supaya yang sakit bisa diobati dengan gratis. Anak-anak yang sekolah bisa dibiayai dengan gratis," ujar Tjahjo yang datang dengan menumpang Innova putih tanpa pengawalan vooridjer ini.
(nik/nrl)