BPBD soal Semburan Air dan Pasir Panas: Itu Limbah Tebu, bukan Fenomena

BPBD soal Semburan Air dan Pasir Panas: Itu Limbah Tebu, bukan Fenomena

- detikNews
Senin, 03 Nov 2014 13:58 WIB
(Foto: Bagus Kurniawan/detikcom)
Sleman - Sebuah tanah kosong milik warga di Dusun Kranggan RT 03/RW 28, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman mengeluarkan kepulan asap. Semburan asap pekat warna cokelat itu sempat menggegerkan warga setempat.

Namun setelah diperiksa oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman ternyat, gundukan tanah yang mengeluarkan semburan asap dan panas itu bekas tumpukan material. Bukan fenomena alam dari dalam tanah atau bumi.

Saat ini, setelah memastikan hal itu bukan semburan gas dari dalam tanah, petugas BPBD Sleman berusaha memadamkan dengan menyemprotkan air. Petugas juga membongkar gundukan tanah yang diperkirakan masih panas itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lakukan pendinginan biar suhu di tanah itu dingin dan tidak ada api," ungkap Kepala BPBD Sleman, Yuli Setiono kepada wartawan di sela-sela pemadaman, Senin (3/11/2014).

Berdasarkan keterangan warga sekitar, lanjut Yuli, ini bukan akibat munculnya gas dari dalam tanah yang dalam. Namun dari sebuah timbunan material pembuatan batako ringan yang memanfaatkan limbah atau ampas tebu.

"Setelah lama tidak digunakan lagi oleh pemilik, hanya ditimbun tanah saja bersama material lain. Suhu panas itu dari timbunan limbah tebu," katanya.

Menurutnya, adanya semburan asap itu pertama kali diketahui warga sekitar. Saat melewati dan menginjak gundukan tanah itu kaki terasa panas dan kemudian melepuh. Oleh warga sekitar pada hari Minggu (2/11/2014) sore kemarin sudah disiram air.

"Saat ini kita siram lagi lebih dalam agar semuanya dingin dan tidak membahayakan," kata Yuli.

Dia menegaskan peristiwa ini bukan semburan gas dari dalam tanah, tapi hanya timbunan sisa material pembuatan batako ringan yang memanfaatkan limbah tebu. Dahulu saat kegiatan tidak dilanjutkan dan hanya ditimbun tanah saja, materialnya masih panas.

"Saat kami bongkar material yang terbakar di antaranya sisa ranting pohon dan daun. Semburan asap ini karena ada celah udara yang masuk," pungkas Yuli.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads