Jokowi Tolak Jaksa Agung dari Parpol, Pilih Kombinasi Internal-Eksternal

Jokowi Tolak Jaksa Agung dari Parpol, Pilih Kombinasi Internal-Eksternal

- detikNews
Senin, 03 Nov 2014 13:21 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo menolak jika Jaksa Agung nantinya berasal dari partai politik. Jokowi berkeingin pimpinan Kejaksaan Agung kombinasi dari internal dan eksternal.

Hal ini disampaikan Seskab Andi Widjajanto di halaman Setneg, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014) usai mengikuti sidang paripurna di Kantor Presiden.

Jokowi saat ini masih terus memperhatikan saran-saran dari menterinya dan para penggiat hukum mengenai nama jaksa agung. Menurut Andi, Jokowi pun sepertinya akan menunjuk pimpinan lembaga itu dari dalam dan eksternal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tampaknya Jokowi nanti berusaha mengkombinasikan internal external antara jaksa agung dan wakil jaksa agung, jadi kombinasi itu akan dilakukan oleh presiden," jelas Andi.

Kalangan eksternal akan diambil dari para profesional hukum yang sudah teruji kredibilitasnya. Namun Jokowi belum menentukan apakah jaksa agung itu dari kalangan eksternal atau internal sendiri.

Keinginan itu ternyata sudah lama disimpan oleh Jokowi. Mantan Gubernur DKI itu sudah menentukan pos mana saja yang terlarang diduduki oleh seorang politisi.

"Itu keinginan awal dari Pak Jokowi sejak masih jadi presiden terpilih hingga di kantor transisi. Jokowi sudah menentukan posisi apa yang sebaiknya tidak diduduki oleh parpol dan posisi mana yang sebaiknya diduduki parpol," lanjut Andi.

Meski begitu hingga saat ini parpol pendukung Jokowi masih terus menyetor nama calon jaksa agung. Namun sekali lagi, Jokowi akan lebih berat dengan kombinasi internal eksternal

(mok/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads