Temui Amien Rais, Saleh Husin Diutus Jokowi Redam Konflik di DPR?

Temui Amien Rais, Saleh Husin Diutus Jokowi Redam Konflik di DPR?

- detikNews
Senin, 03 Nov 2014 07:34 WIB
Jakarta -

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengunjungi kediaman Ketua MPP PAN Amien Rais di tengah panasnya persaingan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Apakah Saleh diutus Jokowi untuk mencoba meredam konflik kedua kubu?

Seperti diketahui, tensi tinggi antara KIH dengan KMP terus terbawa hingga jalannya pemerintahan sekarang ini. Eskalasi 'konflik' semakin meruncing dan terbawa seluruhnya ke parlemen.

DPR kini benar-benar terbelah. Setelah KMP menyapu bersih seluruh alat kelengkapan mulai dari pimpinan DPR, pimpinan MPR dan juga paket pimpinan komisi, KIH mencoba membentuk pimpinan DPR tandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah panasnya tensi politik itu, elite politik kedua kubu melakukan pertemuan. Presiden Joko Widodo, yang diusung KIH, telah menemui pesaingnya di Pilpres lalu, Prabowo Subianto. Wapres Jusuf Kalla juga telah menemui Prabowo dan juga Ketum Golkar Aburizal Bakrie.

Selain Prabowo dan Ical, salah satu sosok yang disebut-sebut sebagai tokoh kunci di KMP adalah Amien Rais. Sebagai tokoh senior, Amien dan Akbar Tanjung disebut kerap memberikan saran-saran strategis kepada KMP.

Lalu pada Minggu kemarin, Amien ditemui oleh anak buah Jokowi di kabinet, Saleh Husin. Muncul kabar bahwa Saleh diutus Jokowi untuk mengawali pembicaraan dengan Amien. Baru kemudian akan dilakukan pembicaraan lanjutan oleh Jokowi sendiri.

Saleh yang pernah berkiprah di PAN memang dianggap memiliki kedekatan dengan Amien. Namun ketika ditanya mengenai pertemuan kemarin, Saleh hanya menjawab normatif.

"Namanya tokoh politik tentu ada sedikit pembahasan soal kondisi perpolitikan nasional," ujar Saleh.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan memang diperlukan rangkaian pertemuan antara tokoh-tokoh di kedua kubu koalisi untuk mencairkan suasana. Satu atau dua tokoh saja yang bertemu, dianggap tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan.

"Soal politik itu memang perlu dicarikan cara-cara formal, tapi kalau formal tidak ketemu dilakukan dengan cara informal. Bahkan di Indonesia itu cara formal ditempuh ketika pembicaraan informal sudah benar-benar matang. Memang diperlukan pertemuan tokoh antara kedua kubu. Dan selama ini yang dilakukan itu masih jelas belum cukup," kata Siti dalam perbincangan dengan detikcom Minggu (2/11/2014) malam.

(fjr/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads