KIH Curiga Ada Hidden Agenda di Balik Politik 'Sapu Bersih' KMP di DPR

KIH Curiga Ada Hidden Agenda di Balik Politik 'Sapu Bersih' KMP di DPR

- detikNews
Minggu, 02 Nov 2014 06:33 WIB
Jakarta - Koalisi Merah Putih (KMP) menyapu bersih seluruh kursi pimpinan alat kelengkapan DPR. PDIP yang menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Hebat mencium ada motif agenda politik di balik manuver politik KMP.

"Kecurigaan yang menjadi pertanyaan KIH adalah motif apakah yang melatarbelakangi KMP sehingga mereka ingin menyapu bersih seluruh unsur pimpinan DPR maupun pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD). Ada kecurigaan bahwa KMP memiliki 'hidden agenda' terkait posisi politik pemerintah Jokowi yang tidak mereka dukung," ujar politisi PDIP Aria Bima dalam keterangan persnya, Sabtu (1/11/2014).

Aria mengatakan, berdasar pengalamanya sebagai salah satu pimpinan AKD periode 2009-2014, pimpinan AKD mempunyai kekuatan politik yang luar biasa terkait aspek legalitas keputusan rapat-rapat komisi dan UU APBN. Akibatnya, lanjut dia, jika salah seorang pimpinan AKD menolak menandatangani keputusan rapat pembahasan APBN di tingkat rapat komisi, maka menteri keuangan pun tidak akan berani mencairkan anggaran yang belum diteken salah satu pimpinan AKD tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aria juga mengatakan, soal keputusan politiknya bersama fraksi NasDem, PKB, Hanura, dan PPP membentuk pimpinan DPR sementara sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi KMP. Aria menolak pimpinan DPR yang dibentuknya sebagai tandingan terhadap pimpinan DPR dari KMP.

"Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa tidak pernah terpikirkan oleh KIH untuk membuat pimpinan DPR tandingan atau keinginan untuk mengkudeta pimpinan DPR. Apa yang dilakukan KIH adalah justru langkah untuk menjadikan DPR lebih kondusif sebagai lembaga perwakilan rakyat selama 5 tahun ke depan, dengan cara mengkritisi kinerja pimpinan DPR yang tidak sesuai dengan keputusan paripurna DPR, Tatib DPR, maupun UUMD3," pungkasnya.

(rmd/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads