Jenazah Mayang Prasetyo, WNI transgender yang menjadi korban mutilasi di Brisbane Australia dimakamkan di TPU Giri Loya, Lampung, hari ini, Sabtu (1/11/2014). Di pemakaman keluarga memajang foto Mayang saat dia masih menjadi Febri Andriansyah.
Dalam foto yang didapat detikcom, terlihat keluarga dan sahabat Mayang mengantar kepergian Mayang ke peristirahatan terakhirnya. Mereka menaburkan bunga di atas tanah yang masih merah. Di bagian kepala terdapat rangkaian bunga anggrek ungu dan sebuah foto Mayang.
Foto tersebut bukanlah foto Mayang dengan rambut panjang. Keluarga justru memilih foto Mayang saat dia masih menjadi laki-laki dan menggunakan nama Febri. Foto seorang laki-laki mengenakan jas warna hitam lengkap dengan dasi hitam. Rambutnya sebatas bahu dan berponi. Selain itu, nama yang diukir di pusara kubur juga menggunakan nama Febri Andriasyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang pemakaman, terdangar suara isak tangis dari keluarga dan sahabat Mayang. Bahkan puluhan rekan Mayang yang transgender juga ikut hadir di sana.
Mayang diduga dibunuh oleh suaminya yaitu Marcus P Volke, warga negara Australia. Jasad Mayang ditemukan oleh polisi setempat pada 4 Oktober silam dengan kondisi mengenaskan.
Mayang dibunuh dengan cara dimutilasi. Kesimpulan sementara penyebab kematian Mayang Prasetyo akibat KDRT.
(slm/gah)