DPR Tandingan, Priyo Budi Santoso: Harus Segera Dihentikan

DPR Tandingan, Priyo Budi Santoso: Harus Segera Dihentikan

- detikNews
Jumat, 31 Okt 2014 18:53 WIB
Bandung - Mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyayangkan kekisruhan di DPR sehingga muncul DPR tandingan. Ia menyarankan kedua belah kubu duduk satu meja, untuk berunding kembali. Kondisi dewan saat ini merugikan rakyat.

"17 tahun saya menghuni gedung parlemen. Pernah terjadi juga gesekan politik pada dua periode sebelumnya, ada koalisi kebangsaan dan koalisi kerakyatan, tapi saya belum pernah mengalami adanya DPR tandingan. Karena itu mengejutkan saya. Saya agak kecewa kenapa harus terjadi begitu," ujarnya usai silaturahmi dengan seluruh ketua DPD Golkar Jabar di Grand Hotel Aquila, Jalan Pasteur, Bandung, Jumat (31/10/2014).

Priyo menyarankan agar DPR tadingan diurungkan. Kepada dua blok koalisi lebih baik duduk satu meja lagi, berunding kembali. "Saya anjurkan perlu dirundingkan dan didiskusikan kembali persengketaan pembagian posisi-posisi kepemimpinan, kepemimpinan komisi. Itu jauh lebih ketimbang ada tandingan begini," sarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tidak baik untuk demokrasi. Tidak baik untuk pematangan demokrasi ke depan. Harus segera dihentikan," tambahnya.

Menurutnya kalau kondisi ini terus berlarut-larut, yang rugi adalah rakyat Indonesia. "Karena DPR enggak efektif, nanti harus segera memutuskan undang-undang, segera menentukan politik anggaran negara, segera menjalankan tugas mengotrol pemerintahan," kata Priyo.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam pemerintahan demokrasi, sah-sah saja ada dua blok. Seperti di Amerika Serikat, ada blok yang berkuasa dan oposisi.

"Mempertahankan Koalisi Merah Putih itu ialah suatu hal keniscayaan yang jangan juga diragukan. Karena itu sah secara demokratis. Praktik itu sudah kita lihat di Amerika Serikat, ada dua blok, blok demokrat dan republik. Sehingga kalau kemudian Koalisi Merah Putih dipertahankan, itu satu hal yang halalan toyiban, boleh atau sah. Jangan marah juga," katanya panjang lebar.

Meski oposisi, menurutnya, tak harus selalu bertentangan dengan pemerintah. "Jangan apa-apa kemudian dianggap musuh," cetusnya.

Priyo juga menyatakan harus dihindari model gesekan-gesekan politik keras seperti yang terlihat di parlemen akhir-akhir ini.

(bbn/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads