4 Kerja Ngebut Menko Puan Realisasikan 'Kartu Sakti' Presiden Jokowi

4 Kerja Ngebut Menko Puan Realisasikan 'Kartu Sakti' Presiden Jokowi

- detikNews
Jumat, 31 Okt 2014 09:46 WIB
4 Kerja Ngebut Menko Puan Realisasikan Kartu Sakti Presiden Jokowi
Jakarta -

Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dua program itu menjadi prioritas Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Menteri termuda di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kerja keras merealisasikan 'kartu sakti' andalan Jokowi.

KIP dan KIS telah diuji coba dibagikan kepada pengungsi letuasan Gunung Sinabung, Karo, Medan, Sumatera Utara, saat Presiden Jokowi berkunjung pada 29 Oktober 2014.

Menko Puan menjelaskan KIP dan KIS berbeda dengan program terdahulunya seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kedua kartu ini dinilai memiliki cakupan kategori penerima yang lebih luas, yakni keluarga pra sejahtera, masyarakat miskin dan rentan miskin. Selain itu jenis perawatan yang di-cover juga lebih luas dibanding sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segala jenis bantuan untuk masyarakat berasal dari 1 pintu dan terpusat. Hal ini dikarenakan semua kementerian yang berada dalam jajarannya sudah disinergikan, sehingga tidak ada lagi bantuan yang diberikan secara per sektoral.

KIS rencananya diluncurkan Presiden Jokowi 7 November. Sedangkan KIP diluncurkan awal tahun 2015.


Berikut 4 kerja ngebut Menko Puan:

1. Uji Coba di Sinabung

Presiden JokowiΒ  memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat mengunjungi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

"Rakor ini memang khusus membicarakan KIP dan KIS. Dalam kunjungan Pak Presiden, beliau memberikan KIP dan KIS ke Sinabung, jumlahnya 500 (kartu)," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

Hal itu disampaikan dia usai menggelar rapat koordinasi (rakor) perdana dengan jajaran 8 kementerian di bawahnya di Kantor Kemenko KMP di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014). Dalam rakor ini, hanya beberapa menterinya saja yang hadir. Yaitu, Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Mensos Khofifah Indar Parawansa, tak hadir karena mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Sinabung.

Puan menambahkan, pembagian 500 KIP dan KIS itu menjadi salah satu uji coba. Bila berhasil, akan langsung diterapkan di seluruh Indonesia.

"Menjadi salah satu uji coba. Kami berharap kalau di sana bisa terakses dengan baik dan benar, bisa diakses seluruh rakyat Indonesia untuk bisa menikmati kesehatan gratis," jelas perempuan 41 tahun yang mengenakan batik ini.

Rakor terkait peluncuran KIP dan KIS, imbuh Puan, akan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Jokowi.

"Sesuai dengan cita-cita Pak Presiden, kami ingin masyarakat Indonesia bisa menikmati wajib belajar 12 tahun. Insya Allah mulai 2015 bisa menikmati wajib belajar 12 tahun. Saya ingin mensinergikan kementerian terkait untuk sama-sama menyukseskan KIP dan KIS yang merupakan program prioritas ke depannya," jelas Puan.

2. Penerima KIP akan Disesuaikan dengan Data e-KTP

Menteri Koordinasi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan setiap keluarga pra sejahtera akan menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Untuk memastikan program itu tepat sasaran, pihaknya akan menggunakan data dari e-KTP.

"KIP rencananya akan diterima oleh 1,9 juta masyarakat pra sejahtera plus 15,5 juta rumah tangga pra sejahtera. KIP difokuskan untuk keluarga kalau anaknya 2 akan terima (KIP) 2, tergantung jumlah anak," terang Puan di kantor Kemenko Kesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2014).

"Tergantung data yang kami terima dari e-KTP, biar enggak dobel," imbuhnya.

Kata Puan, setiap keluarga yang menjadi sasaran programnya nantinya menerima 3 kartu yakni KIP, KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera). Di mana, untuk KIP dirinya akan mensinkronisasikan dengan Kemenbuddikdasmen, KIS dengan Kemenkes dan KKS dengan Kemensos.

Rencananya, KIP akan diluncurkan paling lambat 2015 mendatang. Sedangkan, KIS ditargetkan meluncur pada 7 November oleh Presiden Joko Widodo.

Guna menyukseskan peluncuran kartu tersebut, Puan telah memberi arahan kepada kementerian terkait di bawahnya untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi misinformasi di masyarakat.


3. Sinkronkan KIS dan BPJS

Mantan Ketua Fraksi PDIP di DPR ini mengatakan selain membahas masalah kesejahteraan, mereka juga memantapkan konsep peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Rencananya, KIS akan diprioritaskan untuk 86,4 juta penduduk pra sejahtera yang belum menerima bantuan BPJS.

"Saya sebagai Menko berusaha mensikronkan (KIS dan BPJS). BPJS dan KIS itu sistem yang sedang kami coba untuk dileburkan," kata Puan.

"KIP rencananya akan diterima 1,9 juta masyarakat pra sejahtera plus 15,5 juta rumah tangga pra sejahtera. KIP difokuskan untuk keluarga kalau anaknya 2 akan terima (KIP) 2, tergantung jumlah anak," lanjutnya.

Selesai jumpa pers, Puan kembali melanjutkan rapat tertutup dengan para Deputi PMK. Sekitar pukul 16.30 WIB, perempuan yang mengenakan baju terusan batik ini meninggalkan kantornya.


4. Peluncuran Kartu 7 November

Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani akan memimpin rapat koordinasi hari ini. Rapat tersebut merupakan kegiatan kedua selama sepekan ini.

Adapun agendanya membahas persiapan peluncuran 3 kartu, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Ketiga kartu tersebut merupakan program prioritas Puan di awal masa kerjanya.

Rapat koordinasi ini diselenggarakan di kantor Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pukul 09.00 WIB. Rapat tersebut tak hanya dihadiri oleh jajaran kementerian di bawah Kemenko PMK, tetapi juga menteri dari lintas kementerian lainnya.

Adapun menteri yang dijadwalkan hadir antara lain Mebuddikdasmen Anies Baswedan, Menteri Agama Lukman Syafiuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menkes Nila Moeloek, Menteri PP dan PA Yohana Yambise, Mensos Khofifah Indar Parawansa, MenBUMN Rini Soemarno, Menkominfo Rudiantra serta Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Di samping itu, rapat juga rencananya dihadiri Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (PNP2K) Bambang Widianto dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris. Rencananya, KIS akan diluncurkan secara bertahap mulai 7 November yang akan datang. Sementara, KIP diluncurkan paling lambat tahun 2015.

KIS rencananya akan diluncurkan perdana pada 7 November mendatang oleh Presiden Joko Widodo. Peluncuran kartu tersebut dilakukan secara bertahap dan bersifat nasional. Sedangkan KIP ditargetkan awal tahun 2015.
Halaman 2 dari 5
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads