85 Persen Korban Tsunami Aceh dan Sumut Terganggu Jiwanya

85 Persen Korban Tsunami Aceh dan Sumut Terganggu Jiwanya

- detikNews
Jumat, 14 Jan 2005 19:37 WIB
Jakarta - Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Rahmat Ismail mengatakan diperkirakan 85 persen korban bencana gempa dan tsunmai di Aceh dan Sumut mengalami gangguan kejiwaan. Dimana diantaranya 15 persen sudah menunjukan gangguan kejiwaan yang berat, dan 5 persen dari 15 persen mengalami gangguan yang sangat dalam."Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari para relawan dan psikolog yang dikirim ke Aceh dan baru kembali kemarin," kata Rahmat dalam acara peluncuran Masyarakat Pariwisata Indonesia Crisis Center di Hotel Alila, Jakarta, Jumat (14/1/2004). Menurutnya, kejadian di Aceh yang adalah bencana yang sangat hebat sehingga mungkin teori psikologi yang ada tidak akan berpengaruh di lapangan. gejala kejiwaan itu dimulai pada hari pertama ketika mereka merasa masih ada harapan, apakah keluarga masih ada hidup atau rumah dan harta bendanya selamat. Tetapi setelah melihat kondisi sebenarnya maka jiwa mereka mulai terganggu, seperti bengong , ditanya tidak dijawab dan lain-lainnya."Untuk itu bersama MPI, kami membuat mobile counseling unit (MBU). Ini seperti perpustakaan berjalan dimana di dalamnya terdapat tempat bermain dan meja kursi yang digunakan sebagai tempat konseling," katanya.Kegiatan ini, kata Rahmat, akan dilakukan berulang-ulang karena masalah psikologis adalah masalah yang serius yang harus ditangani dalam jangka panjang. "Mungkin bisa mencapai sepuluh tahun. MBU ini baru tersedia 3 unit, yang diletakan di Banda Aceh, Meulaboh dan titik-titik sebelah timur yang tercatat sudah mencapai 118 titik penampungan. Dan ini dirasakan masih belum cukup," katanya.Target yang dicapai, kata Rahmat, ada 4 target, yakni para korban yang selamat yang masih berada di Aceh. Kedua para korban yang selamat yang berada di tempat-tempat penampungan seperti di Medan. Ketiga para keluarga Aceh yang tinggal di luar Aceh. Keempat para relawan dan petugas TNI dan Polri, yang bertugas disana. "Karena kami sudah melihat tanda-tanda para TNI mulai mengalami gangguan kejiwaan, dan kami sudah minta pihak TNI yang berada disana untuk dilakukan rotasi dan menghimbau relawan dan TNI jangan lebih dari 5 hari berada di Aceh," demikian Rahmat. (mar/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads