Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) pernah memprediksi DPR periode 2014-2014 tak terlalu bisa diharapkan. Prediksi itu tampaknya mulai menunjukkan bukti.
"Ya, saya tidak ingin menyebut ini sudah betul-betul terbukti, karena masih awal sekali. Kita masih perlu melihat hari-hari ke depan. Tapi sinyal awalnya ada," kata Ketua Formappi Sebastian Salang saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/10/2014).
Sebastian menilai DPR periode ini tak efektif. Lembaga yang dipimpin Setya Novanto ini sudah terlalu gaduh di awal-awal, sehingga tidak memberi kesan positif ke masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, Sebastian menambahkan, DPR periode ini harus belajar dari DPR 2009-2014 yang citranya remuk redam karena sejumlah kasus korupsi dan kinerja yang rendah. Sebastian menilai DPR periode 2014-2019 berpotensi lebih buruk daripada DPR periode sebelumnya.
"Kelihatannya situasi sekarang lebih buruk. Baru di awal tapi sudah parah," ujarnya.
Di hari pelantikan DPR periode 2014-2019, pada 1 Oktober 2014, Sebastian telah melontarkan prediksinya soal kinerja DPR. Sebastian tak yakin DPR periode ini bisa bekerja lebih baik dari DPR periode sebelumnya. (Baca: Formappi Nilai DPR Periode 2014-2019 Tak Terlalu Bisa Diharapkan)
"Kalau yang baru ini, incumbent yang terpilih 43 persen, pendatang baru 57 persen. Meskipun masih lebih banyak pendatang baru, jumlah incumbent masih signifikan. Pendidikan DPR sekarang juga oke 90 persen. Usia juga mayoritas di bawah 50 tahun. Karena itu DPR yang baru ini, tidak terlalu bisa diharapkan," ujarnya 1 Oktober lalu.
(trq/nrl)











































