Seharian di kantor Badan Pertanahan Nasional yang menjadi kantor barunya, Ferry menghabiskannya dengan sejumlah rapat bersama staf dan pejabat eselon I. Masalah yang dibahas, tentunya tak terlepas dari isu seputar tanah dan agraria, yang akan menjadi fokus Ferry selama 5 tahun ke depan.
Tak hanya itu, sejak pagi hingga malam ini, dia telah menerima 876 telepon dan 4872 sms dari masyarakat. Jumlah telepon dan sms yang tak sedikit itu kebanyakan berisi masukan, kritik, hingga keluhan dari masyarakat di seluruh Indonesia yang memiliki beragam persoalan tanah dan agraria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut, tentunya bukanlah masalah baginya, namun menjadi bantuan untuk menjadikan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dapat melayani masyarakat dengan baik.
Usai rapat, Ferry langsung menemui awak media yang sedari tadi menunggunya. Dalam wawancara, dengan santai Ferry bercerita bahwa saat ini kementerian yang dipimpinnya akan terus melakukan perbaikan dan inovasi, khususnya untuk lebih membuka diri menerima pengadaan publik.
Dirinya juga meminta masyarakat agar tidak lagi menerima bantuan calo dalam pengurusan sertifikat tanah, karena pelayanan BPN saat ini telah melalui inovasi dalam bidang teknologi hingga perbaikan mental birokrasi.
Usai menerima sejumlah awak media, Ferry pun bergegas masuk ke dalam mobil dinasnya. Malam ini dia memiliki janji pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
(rni/kff)