Dampak dari munculnya 'dualisme' kepemimpinan di DPR ini menurut dia akan menjadi dilema bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla.
"Pemerintah akan dilematis harus bekerja dengan pimpinan yang mana, di satu sisi yang terpilih adalah kubu Koalisi Merah Putih, sementara paket KIH pendukung dia (Jokowi)," kata Refly saat berbicang dengan detikcom, Rabu (29/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara hukum mungkin masih kuorum, tetapi akan terjadi kekisruhan politik. Ini akan memunculkan persoalan baru," kata Refly.
Rabu sore tadi Koalisi Indonesia Hebat mengajukan paket pimpinan DPR tandingan. Paket itu terdiri dari Pramono Anung dari PDIP sebagai ketua DPR, dan empat wakil ketua masing-masing Abdul Kadir Karding (PKB), Syaifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Dosi Iskandar (Hanura). Akibatnya di DPR saat ini terjadi dua kubu pimpinan yang saling berseberangan.
(erd/try)











































