"Iya itu lagi dipindahin. Lagian kan APBD perubahan kan baru di tandatangani dari DPRD dan baru masuk suratnya. Jadi (anggaran untuk unit pengelola Monas) baru bisa dipakai sekarang," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2014) malam.
Ahok tidak memerinci jumlah tunggakan gaji para petugas yang tertahan. Namun dia meminta para pekerja di bawah Unit Pengelola Monas tak perlu terlalu risau. Dia berujar akan segera membayarkan upah kerja mereka membersihkan kawasan Monumen Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya kapan pembayaran dilakukan, Ahok tidak memberikan ketegasan. Pasalnya dia juga tidak yakin apakah para pekerja masing-masing sudah punya rekening di Bank DKI. "Saya enggak tau mereka sudah punya rekening atau tidak. Itu saya enggak tahu. Karena kita enggak bisa kasih cash lagi kan," tutupnya.
Sebelumnya, sebanyak 350 petugas UP Monas yang sehari-hari membersihkan sampah di kawasan monumental tersebut mengeluh belum menerima upah selama 2 bulan. Mereka juga merasa tak ada kejelasan walau sudah berkali-kali membicarakan hal tersebut dengan pengelola Monas.
"Sampai saat ini belum ada kepastian kapan gaji akan dibayar, kalau ditanyakan ke atasan lagi diusahakan" ujar salah satu petugas UPT yang enggan disebut namanya saat berbincang di Monas, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2014).
Mereka menceritakan, pembayaran upah tidak pernah menemui kendala berarti saat masih dikelola oleh Kepala UPT Firdaus. Namun hal itu berubah sejak manajemennya di gabung dengan Tugu Monas. "Waktu UPT dipegang Pak Firdaus gaji lancar, baru 2 bulan terakhir semenjak manajemen digabung gajinya belum kami terima" keluh petugas.
Mereka meminta ketegasan dari pihak UPT perihal nasibnya. Bila upah tak kunjung dibayar hingga awal bulan depan, maka petugas UPT berencana akan melakukan aksi demo pada awak November depan kepada pihak manajemen.
(ros/fdn)











































