Seperti kita ketahui Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat muslim seluruh dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Setiap hari Masjid Nabawi dipadati ribuan jamaah di waktu-waktu salat 5 waktu. Di musim haji bahkan ratusan ribu jamaah haji dari berbagai penjuru dunia memadati Masjid Nabawi untuk menjalankan salat wajib 40 waktu tanpa putus (arbain). Para jamaah haji berada di Madinah selama 9 hari untuk melaksanakan sunnah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar istri Nabi, Aisyah. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid.
Sedangkan Aisyah dan kebanyakan sahabat yang lain dimakamkan di pemakaman umum Baqi. Makam Baqi terletak di sebelah Barat Masjid Nabawi.
Mengenai bangunan Masjid Nabawi tak langsung semegah saat ini. Di era Nabi Muhammad, Masjid Nabawi sangatlah sederhana, hanya berupa bangunan luas berbentuk persegi panjang tanpa atap. Bagian mimpar dan shaf terdepan hanya ditutup daun pohon kurma saja.
Temboknya pun hanya batu bata tanpa dihaluskan di bagian luarnya. Ada pintu besar di bagian depannya dan dua pintu di kanan dan kiri. Sementara di dekat masjid terdapat rumah sahabat Nabi Muhammad.
Bangunan Masjid Nabawi tempo dulu ini bisa dilihat di museum di sebelah kanan Masjid Nabawi di Madinah. Detikcom berkesempatan mengunjungi museum ini pada Selasa (21/10/2014) bersama Tim Media Center Haji Kemenag lainnya. Museum ini selalu padat pada jam-jam usai salat 5 waktu.
Selain maket Masjid Nabawi tempo dulu, di museum sejarah Masjid Nabawi ini juga terdapat bangunan kecil dari batu-bata dari tanah dengan atap rumbia yang ditopang batang pohon kurma lengkap dengan mimbar untuk khotbah. Ini adalah bangunan mimbar Masjid Nabawi tempo dulu yang juga menunjukkan posisi raudhah (taman surga).
Museum ini juga memamerkan perjalanan hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Selain itu juga peta Madinah tempo dulu saat Nabi Muhammad pertama kali tiba. Di antara ratusan jamaah yang mengunjungi museum ini, ada belasan jamaah haji Indonesia yang memandang takjub di depan bangunan Masjid Nabawi tempo dulu. Banyak jamaah haji yang selfie dan mengambil video untuk mengenang sejarah Masjid Nabawi kelak.
Kembali soal sejarah Masjid Nabawi, masjid ini tak lain adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Makkah ke Madinah. Masjid ini didirikan pada saat pertama Nabi Muhammad tiba di Madinah.
Pada masa awal Nabi Muhammad di Madinah, masjid ini hanya berukuran 40x50 meter dengan tinggi sekitar 3,5 meter. Nabi Muhammad ikut serta dalam pembangunan masjid ini, bersama sahabat dan kaum muslim. Konon selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Menurut sejarah, Masjid Nabawi dibangun di tempat unta tunggangan Nabi Muhammad menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Masjid Nabawi kemudian direnovasi dan diperluas terus menerus. Renovasi pertama kali dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H.
Perluasan Masjid Nabawi dilanjutkan Raja Abdul Aziz dari Dinasti Saudi Arabia yang meluaskan masjid ini menjadi 6.024 meter persegi pada tahun 1372 H. Sang penerus, Raja Fahd pada tahun 1414 H memperluas Masjid Nabawi sehingga luasnya hampir mencapai 100.000 meter persegi.
Dengan luas bangunan masjid hampir 100.000 meter persegi, jika ditambah lantai atas yang sekitar 67.000 meter persegi dan pelataran seluas 135.000 meter persegi. Kapasitas Masjid Nabawi saat ini menampung lebih dari 500.000 jamaah.
(van/rmd)