Tak Terima Ditegur, Puluhan Oknum TNI AL Keroyok 5 Satpam Pasar Kramat Jati

Tak Terima Ditegur, Puluhan Oknum TNI AL Keroyok 5 Satpam Pasar Kramat Jati

- detikNews
Selasa, 21 Okt 2014 17:51 WIB
Jakarta - Puluhan anggota TNI AL mengeroyok lima satpam Pasar Kramat Jati Selasa dinihari tadi. Peristiwa itu dilatarbelakangi cekcok mulut antara petugas TNI AL dengan satpam.

Berdasarkan, informasi yang dihimpun detikcom peristiwa itu terjadi 20.00 WIB, Senen (20/10) ketika mobil yang dikendarai oknum anggota TNI AL masuk ke lingkungan Pasar Kramat Jati. Oleh satu petugas kemanan, oknum TNI AL tersebut ditegur. Oknum tersebut pun tidak terima sehingga terjadi cekcok mulut antara petugas dengan oknum tersebut.

Lantaran kalah jumlah antara oknum TNI AL dengan petugas kemanan, oknum TNI AL tersebut memanggil puluhan teman-temannya dan kembali mendatangi petugas kemanan Pasar Kramat Jati. Alhasil keributan pun tak terhindarkan, lima petugas kemanan pasar Kramat Jati dipukuli oknum TNI AL tersebut. Kini kelima korban tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit UKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikonfirmasi kepada Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Sri Bhayangkari membenarkan informasi tersebut. "Kasusnya sudah ditangani Pom AL langsung," ujar Sri.

Sementara Kapuspen Mabes TNI, Mayjend Fuad Ba'sya ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya belum menerima laporan tersebut. Meski begitu Panglima TNI telah memerintahkan TNI AL untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Panglima tadi sudah perintahkan TNI AL untuk menyelidiki kasus tersebut untuk mencari kebenarannya atau itu hanya sekedar isu belaka," tutur Fuad.

Fuad juga menegaskan jika informasi tersebut benar. Maka panglima memerintahkan untuk oknum TNI AL tersebut di proses.
"Beliau juga memerintahkan agar ditangkap dan diproses secara hukum," ungkapnya.

Sementara Kadispen Korps Marinir (Kormar) Letkol Suwandi mengatakan kemarin sore, tiga anggota Marinir berbelanja di Pasar Kramat Jati. Diakuinya memang terjadi kesalahpahaman dengan petugas kemanan setempat.

"Saat itu sudah diselesaikan, dan sudah menjadi kebiasaan kami jika terjadi keributan Komandan Kesatuan melakukan konsinyering atau menahan anggotanya untuk tidak keluar dari barak," tuturnya Suswandi.

Suwandi mengatakan komandan kesatuan juga telah menggelar apel. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Memang pada malam itu kami juga mendengar keributan, kita tidak tahu itu keributan bagaimana, dan kami menolak jika dilakukan oleh kami, karena komandan kesatuan telah konsinyering anggotanya. Walaupun demikian kita tetap menyelidiki karena kita tidak akan melindung anggota yang tidak benar," ungkapnya

(edo/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads