Masjid Nabawi diperluas ke semua penjuru. Satu demi satu gedung-gedung di sekitar Masjid Nabawi dirobohkan. βSebagian digunakan untuk perluasan masjid, sebagian lagi untuk infrastruktur kereta Makkah-Madinah yang sedang digarap pemerintah Arab Saudi.
Gedung-gedung tersebut mayoritas adalah hotel-hotel yang biasa ditempati jamaah haji. Hotel-hotel yang berdiri menjulang bak bersaing dengan kemegahan Masjid Nabawi satu demi satu dirobohkan. Gedung yang akan dirobohkan ditandai dengan semprotan cat warna biru di pilar atau temboknya. Cat semprot itu menandai kode tertentu yang merujuk pada giliran gedung dirobohkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat detikcom bersama Timβ Media Center Haji memantau di sekitar lokasi perluasan Masjid Nabawi, Minggu (19/10/2014), tampak sejumlah hotel dekat Masjid Nabawi sudah dirobohkan. Beberapa alat berat sedang memindahkan dan meratakan puing-puing bongkahan bekas bangunan hotel tersebut. Sementara puluhan pekerja hilir mudik menggarap proyek tersebut.
Jalan di sekitar gedung yang dirobohkan ditutup. Wartawan tak boleh sembarangan memotret dari jarak dekat. Namun sejumlah jamaah haji tampak memperhatikan penghancuran hotel yang berjarak tak sampai 200 meter dari Masjid Nabawi itu dari jauh.
Sementara sejumlah titik yang sudah diperluas dipasang lantai dari batu marmer warna putih βyangβ tanah panas. Payung-payung raksasa yang jadi atapnya pun mulai dipasang. Puluhan payung raksasa yang membuka di pagi hari dan ditutup di sore menjelang malam memang jadi salah satu icon Masjid Terbesar di Kota Nabi itu.
Proyek perluasan Masjid Nabawi sendiri masih cukup lama selesai. Sama dengan proyek perluasan Masjidil Haram di Makkah yang terus berjalan.
Setelah musim haji ini sekitar 50 hotel di dalam markaziyah akan dirobohkan. Hal ini menjadi peβrhatian serius bagi Kemenag. Karena bakal mempersulit penempatan jamaah haji di dalam markaziyah. Karena itu Kemenag tengah mengkaji sistem baru penempatan jamaah haji di Madinah agar semuanya ditempatkan di dalam markaziyah.
"Saya mendapat informasi setelah musim haji ini ada 50 hotel di dalam markaziyah akan dirobohkan," kata Kepala PPIH Daker Madinah, Nasrullah Jasam, kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Jumat (17/10/2014).
Tentu saja ini bakal mempengaruhi penempatan jamaah haji di dalam markaziyah. Jamaah haji gelombang pertama saja ada 17.000 jamaah haji yang ditempatkan di luar markaziyah oleh majmuah (penyedia akomodasi pihak Arab Saudi) yang wanprestasi.
"Jadi kompetitornya kita semakin banyak, kalau kita tidak cepat jadi masalah lagi tahun depan. Apalagi ada perluasan haram ada ada beberapa hotel lagi yang dirobohkan," kata Nasrullah.
Kemenag ingin memastikan penempatan jamaah haji di Madinah tahu depan lebih baik. Sejumlah opsi seperti sewa semusim atau blocking time dikaji mendalam demi peningkatan pelayanan untuk tamu-tamu Allah, jamaah haji Indonesia.
(van/nal)