Rumah yang dimaksud berlokasi di Paviliun 5, kompleks Akmil, Jumat (17/10/2014). Namun rumah itu kini beralihfungsi sebagai museum yang bakal diresmikan oleh SBY.
"Dari tempat terisolir pada zamannya di Pacitan, menggapai mimpi dengan hambatan yang tidak ringan. Putra tersebut mampu mengukir kepemimpinan yang tidak mudah. Dengan tekad bulat, mengukr sejarah dari Lembah Tidar ini berangkat ke Istana Negara Republik Indonesia," beber
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai meresmikan museum ini, SBY masuk ke dalam. Dia larut dalam kenangan suasana rumah tersebut.
"Ini adalah paviliun 5A, sebelah kiri 5B. Di sini ada saya dan teman-teman dan di sebelah kiri ada Pak Syamsul Ma'arif (sekarang Kepala BNPB)," ujar SBY saat tiba di Museum Paviliun 5.
SBY juga sempat menujukkan buku-buku yang dibaca olehnya saat menjadi taruna dulu. Terdapat sebuah meja belajar di kamar SBY kala itu.
"Ini meja belajar bisa dipakai untuk menyimpan roti. Kalau menyimpan roti ketahuan pelatih, bisa berat sekali hukumannya. Saya agak jarang, Pak Syamsul yang sering dulu," canda SBY.
Museum ini diharapkan akan menjadi cambuk bagi seluruh taruna yang bersekolah di Akmil. SBY sudah membuka jalan bagi taruna tentang kesempatan berkarya setinggi-tingginya untuk bumi pertiwi.
(mok/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini