Selesai salat lima waktu, jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia mulai berburu oleh-oleh khas tanah suci. Sebuah mall kecil bak 'ITC' persis di depan Masjid Nabawi jadi sasaran para jamaah pemburu cendera mata.
Namanya Taiba Arac Hotel, letaknya persis di depan gerbang utama Masjid Nabawi, tepatnya di sebelah kiri gerbang. Sekilas hotel ini biasa saja, tapi di basement Hotel Bintang 4 ini terdapat pusat pertokoan bak 'ITC' yang jadi pusat perbelanjaan segala oleh-oleh khas Tanah Suci.
Ratusan jamaah haji asal Indonesia sedang menawar beberapa cendera mata khas Arab Saudi saat detikcom bersama rombongan Media Center Haji melipir ke Taiba Arac Hotel, Madinah, Kamis (16/10/2014) bakda salat ashar. Beberapa diantara para jamaah meminta dibantu menawar harga oleh-oleh yang dijual di kios-kios di sepanjang jalan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas dari Solo ya?" tanya jamaah asal embarkasi Solo, Sumaryoto, yang sedang mencari rombongannya, saat detikcom melintas di sebuah pagar besi di dekat tangga turun. Detikcom bersama rombongan MCH melanjutkan perjalanan setelah memastikan Pak Yoto bertemu rombongannya untuk kembali ke hotelnya.
Memang banyak jamaah haji Indonesia yang menghabiskan uang sakunya untuk berbelanja di Taiba. Tak hanya jamaah haji Indonesi, jamaah haji dari berbagai penjuru dunia menyerbu pusat oleh-oleh ini. Semua jenis oleh-oleh haji dijual hampir di semua kios di dalam pusat pertokoan ini.
Dari mulai cincin bermata batu alam nan indah, tasbih kayu kaoka, parfum khas Arab Saudi, perhiasan emas, abaya, gamis khas Arab Saudi, dan pernik-pernik lainnya tersedia semua kios. Berbagai jenis kurma dan makanan khas Tanah Suci pun dijajakan. Berbagai corak sajadah, karpet, hiasan dinding pun tersedia.
Tasbih biji kaoka kecil dijual sekitar 10 riyal, setelah ditawar diberikan 15 riyal dua buah. Sementara tasbih biji kaokaa panjang berisi 99 butir dijual 80 riyal tanpa boleh ditawar. Ini termasuk barang yang paling dicari, selain pernak-pernik lainnya. Sajadah bisa dibeli mulai dari 15 riyal sampai ratusan riyal tergantung corak desain dan bahan pembuatnya.
Berbagai batu alam yang dijual pun menarik. Ada batu bening warna merah, kuning, hijau, biru, batu madu, batu Sulaiman, batu phyrus, batu onix berwarna hitam gelap lainnya dijual mulai 5 riyal sampai ratusan riyal. Sebuah batu mata kucing berwarna kuning kehitaman nan bening dihargai 30 riyal (sekitar Rp 100 ribu). Harga batu lebih mahal jika sudah dipasang pada cincin yang artistik, apalagi cincin dari emas. Harga emas di Arab Saudi paling murah sekitar 120 riyal per gram.
Perhiasan emas harganya paling mahal. Perhiasan dijual tidak hanya berdasarkan berat saja, namun juga berdasarkan nilai keindahan desainnya. Semakin bagus desainnya, semakin mahal harganya, meski beratnya tidak begitu tinggi. Sebuah gelang artistik dengan berat 24 gram dari emas 21 karat dijual 4.250 riyal (sekitar Rp 13 juta).
Sebenarnya di jalan-jalan yang diapit hotel-hotel di depan Masjid Nabawi juga banyak orang menjajakan oleh-oleh khas Tanah Suci. Banyak juga kios-kios kecil yang berjualan. Dagangannya pun tak kalah beragam. Kios-kios dan lapak para pedagang juga dibanjiri pembeli. Biasanya keramaian paling padat setelah salat lima waktu, para pedagang banyak yang membuka lapak di depan Masjid Nabawi.
Tentu saja wajar banyak jamaah haji yang ingin membawa buah tangan untuk dibawa ke Tanah Air. Namun tentu saja yang lebih penting dari sekedar oleh-oleh adalah perlunya menjaga kesehatan dan menjaga kemabruran.
"Kunci menjaga kemabruran antara adalah rajin bersedekah, bertutur kata yang baik, dan bertindak hal yang baik bagi orang lain," ingat Abdul Kholiq, Pembimbing Ibadah Haji PPIH Daker Madinah.
Para jamaah haji gelombang dua akan dipulangkan dari dua Bandara yakni King Abdul Aziz di Jeddah dan Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Jamaah gelombang dua akan dipulangkan setelah 9 hari menjalani salat wajib 40 waktu (arbain) di Masjid Nabawi.
(van/ndr)