"Pernah satu saat saya tidak menghadiri rapat, saya mendapat teguran tertulis via Setkab Pak Dipo Alam. Teguran itu kali kedua," kata Andi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (15/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Andi mengaku juga banyak mendapat pengalaman berharga selama menjadi Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam. Menjadi orang di lingkaran ring 1 Presiden menyadarkan Andi bahwa ternyata tidak mudah memimpin dan mengelola negara berpenduduk 250 juta.
"Sungguh sangat kompleks, tidak ada hari tanpa masalah. Tidak ada hari tanpa penyelesaian masalah," kata Andi.
Selama di Istana, mantan Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi yang jadi embrio Partai Rakyat Demokratik itu belajar banyak soal seni memimpin. "Seni menggunakan kekuasaan bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok," kata alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
(erd/nrl)