Detikcom berkesempatan mengunjungi Frankfurt bersama rombongan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka Frankfurt Book Fair (FBF), 8-12 Oktober 2014 lalu.
Sepanjang jalan di Frankfurt Trade Messe, tempat di mana FBF berlangsung, hampir tidak ditemukan adanya motor. Hanya ada satu-dua motor yang melintas di jalanan, itu pun tidak sering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu sibuknya Frankfurt dengan segala aktivitas penduduknya ini. Namun, kesibukan Frankfurt ini hampir tidak terlihat di jalanan.
Hiruk pikuk jalanan di Frankfurt ini lebih didominasi oleh mobil dan sepeda. Penduduk lokal jarang menggunakan motor. Karena, kondisi arus lalulintas di Frankfurt ini tidak semerawut dan semacet Jakarta.
Penduduk setempat justru lebih banyak menggunakan angkutan umum dan sepeda. Sepeda bisa ditemukan di setiap sudut kota. Bahkan sepeda mendapat pakiran 'eksklusif' di depan mal atau gedung-gedung perkantoran.
Seperti di Haupwache, banyak ditemukan sepeda di taman-taman di depan mal-mal. Bahkan, disediakan besi untuk menggembokkan sepeda saat ditinggal pemiliknya. Sehingga pemilik tidak perlu khawatir sepedanya dicuri orang.
Angkutan umum sendiri di Frankfurt ini sudah terintegrasi. Penduduk bisa menggunakaan kereta listrik dan subway yang menghubungkan dari distrik satu ke distik lainnya.
(mei/rmd)