"Bukan harus dirangkul. Tetapi seluruh kelompok masyarakat harus dijalin komunikasi," kata Foke pada Jumat (8/10/2014) lalu di Frankfurt Book Fair, Frankfurt, Jerman.
Duta Besar RI untuk Jerman ini juga memberikan saran kepada Ahok untuk bersikap bijak kepada masyarakat Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Foke juga menyarankan kepada Ahok untuk bekerja sama dengan bawahannya. Foke yakin, bila Ahok menjalin kerjasama dengan staf-stafnya maka akan lebih mudah bagi Ahok dalam mengelola Jakarta dan segala kompleksitasnya.
"Me-manage orang 10 juta, pasti menghadapi kendala-kendala seperti itu. Seorang gubernur harus mencari jalan, jangan diajak berantem," ungkapnya.
Sementara itu, Foke menilai Ahok sebagai sosok yang mau bekerja keras. Ia yakin, Ahok mampu menghadapi segala tantangan selama menjabat sebagai gubernur nantinya.
"Niatnya sudah baik, dia orang yang mau bekerja keras. Dia harus didukung, harapan saya orang tidak mungkin berubah dalam 100 hari," ujarnya.
Sebagai mantan gubernur DKI, Foke juga menilai dirinya dan Ahok beda-beda tipis. Menurutnya, mereka berdua sama-sama keras dan tidak sabaran.
"Ada kesamaan dan ada perbedaan (Ahok) dengan saya, enggak sabaran. Saya yakin dia akan belajar. Saya sama dia beda-beda tipis," imbuhnya.
Menurutnya lagi, sebagai gubernur DKI harus memiliki pengalaman dan latar belakang potensi di daerah yang lebih lama. Foke sendiri yang merupakan penduduk Jakarta asli, katanya, memiliki tantangan yang sangat rumit saat menjabat gubernur.
"Saya saja mengalami kendala dan tantangan yang sangat rumit, mestinya punya pengalaman dan latar belakang lebih lama. Jadi Pak Ahok harusnya lebih keras lagi dan didukung oleh staf, saya yakin staf lebih chalange," jelasnya.
Foke juga menyarankan kepada Ahok untuk lebih banyak menjalin komunikasi dan kerjasama dengan wartawan dalam mendukung program-programnya.
"Saran saya untuk lebih erat melibatkan wartawan," ucapnya.
Kemudian, ia menyinggung soal Jokowi saat menjabat sebagai gubernur DKI yang sering blusukan ke perkampungan. Menurutnya, ia juga sering blusukan saat menjabat gubernur, tetapi tidak pernah membawa wartawan.
"Saya memang tidak blusukan? Saya blusukan juga, tetapi saya tidak pernah bawa wartawan. Saya hari Minggu keliling, saya seminggu dua kali keliling Jumat keliling ada Jumat bersih dan berantas nyamuk demam berdarah," pungkasnya.
(mei/rmd)











































