Romer ini terletak bersebelahan dengan bangunan lainnya yang membentuk lingkaran taman di depannya. Di depan Romer terdapat sebuah patung dan bangku kayu untuk beristirahat dan menikmati pemandangan di sekitarnya.
Romer sendiri merupakan landmark di Romerberg yang difungsikan sebagai balai kota. Di depan Romer ini terdapat cafe dan beberapa kios yang menjual marchandise yang berhubungan dengan Frankfurt seperti kaos-kaos, gantungan kunci, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama halnya seperti Kota Tua di Jakarta, di Romer juga dapat ditemui pengamen. Ada pengamen yang memainkan alat musik hingga pengamen 'patung'.
Pengamen 'patung' ini dilukis dengan bodypaint berwarna-warni. Ada yang menyerupai pesulap, raja dan lain-lain. Bila Anda memotret 'patung' ini, maka dia akan bersiul ke arah Anda dan memintanya mendatanginya. Dan tentunya, Anda harus merogoh koinan untuk disumbangkan kepada pengamen ini.
Romer dalam bahasa Jerman berarti Roman. Romer merupakan nama dari sebuah kompleks 9 rumah yang membentuk balaikota Frankfurt.
Awalnya, rumah-rumah ini dibeli oleh dewan kota pada tahun 1405 dari sebuah keluarga pedagang kaya. Rumah di tengah menjadi balaikota yang kemudian sekarang dikenal bernama Romer. Di atasnya terdapat Kaisersaal (Emperor's Hall), tempat raja baru dilantik.
Romer hancur sebagian ketika Perang Dunia II dan kemudian dibangun kembali. Alun-alun di dekatnya dinamakan Romerberg.
(mei/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini