Cerita Terakhir Perjuangan 'Bapak Trembesi Indonesia' Melawan Penyakitnya

Makassar -

Andi 'Onny' Tenri Gappa, kepala perwakilan Bank Panin di Kawasan Timur Indonesia, yang lebih dikenal sebagai aktivis penghijauan dan julukan Bapak Pohon Trembesi Indonesia, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura, sekitar pukul 22.24 waktu setempat, Jumat malam (10/10).

Selama 10 bulan, Onny rutin bolak-balik Makassar-Singapura untuk menjalani perawatan atas penyakit kanker usus yang ia derita.

Andi Hudli Huduri, sahabat dan juga direksi Bank Panin Makassar yang turut menemani Pak Onny selama berada di Singapura, pada detikcom menyebutkan almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 22.24 waktu Singapura, di rumah sakit Mount Elizabeth, setelah mengalami kritis akibat adanya infeksi di saluran darahnya, sesuai menjalani operasi.

Saat Onny meninggal, istrinya Andi Soraya Matalatta dan putra semata wayangnya, Andi Ahmad Yani Gappa selalu setia mendampinginya menjalani perawatan. Jenazah Onny yang juga adik ipar penyanyi era tahun 1970-an Andi Meriem Matalatta ini akan dikebumikan sore nanti di kompleks makam keluarga Andi Matalatta, di Tana Maridie, Kab. Barru, Sulsel.

"Insya Allah, jenazah beliau akan diberangkatkan ke Makassar usai shalat dhuhur, lalu pesawat transit di Balikpapan dan akan tiba di bandara Makassar sekitar pukul 17.00 wita, jenazah akan dimakamkan di kompleks makam keluarga Andi Matalatta," kata Hudli.

Di balik profesinya sebagai bankir, jasa beliau sangat besar atas keinginannya memfasilitasi pembibitan dan penanaman pohon Trembesi di seluruh Indonesia, dengan menggunakan dana pribadinya sendiri, tanpa gila publikasi.

Dari kampungnya sendiri di Makassar, ia menyebarkan pohon Trembesi hingga ke Arab Saudi. Ia pernah diundang khusus oleh Presiden SBY di Istana Negara untuk dimintai pendapat dan bantuan untuk penanaman Pohon Trembesi di seluruh daerah di Indonesia.

Di mata sahabatnya, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Dan Paspampres) Mayor Jenderal Donny Munardo, Pak Onny adalah tokoh pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Khususnya untuk penanaman jutaan pohon trembesi di berbagai daerah di Indonesia.

"Sejak tahun 2006, kami sama-sama beliau melakukan pembibitan dan penanaman pohon Trembesi di berbagai daerah di Indonesia, kami akan meneruskan perjuangan beliau di paguyuban Budiasi," ujar Mayjen Doni pada detikcom.

Selain hobi menanam pohon, kegemaran Onny melakukan solo touring dengan menggunakan motor besar juga tidak kalah serunya. Pada tanggal 23 Agustus hingga 17 September 2013 lalu, ia melakukan tour solo menggunakan moge BMW jadoel, R50/2 mesin boxer 500 cc rakitan tahun 1964, dengan jarak tempuh sekitar 8500 kilometer, dari New Hamspire hingga ke Los Angeles.

Sepulang dari solo touring di Amerikalah, ia baru menyadari ada gangguan di saluran pembuangannya.

Selain di luar negeri, keponakan dari mantan Menpangab Jenderal M. Jusuf yang juga tokoh Supersemar ini, kerap touring seorang diri di beberapa daerah di tanah air. Dengan menggunakan Harley Davidson WL tahun 1947 dan tahun 1952, ia pernah melalukan solo touring Makassar-Manado dan Bali-Jakarta.

Selamat Jalan Pak Onny!

(mna/mad)