Seperti diketahui Indonesia merupakan negara yang memiliki adat istiadat dan norma-norma kehidupan. Sehingga kondisi ini amat berbanding terbalik dengan Korea.
"Untuk pertama kali saya sendiri agak sedikit aneh akan tetapi guru-guru disini menjelaskan hal itu merupakan hal yang wajar," ujar Ms Baek saat berbincang-bincang dengan detikcom, di ruang kerja Kepala Sekolah SDN 12 Rawamangun Pagi, Jumat (10/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disana ketika guru dan murid bertemu hanya mengucapkan salam, tetapi disini berbeda sehingga sedikit canggung, tetapi saya berusaha mengikuti kebiasaan hal itu dan sangat menyenangkan," ujarnya.
Lalu kebiasaan lainnya ketika di ruang guru. Guru baru dan guru lama berbaur menjadi satu.
"Kalau di Korea, kami jarang berkomunikasi dengan guru-guru yang sudah lama. Selain itu setiap guru disana memiliki meja kerja sendiri-sendiri," tutur Ms Baek.
Ia pun mengagumi kebiasaan antara guru dan murid di Indonesia. Sehingga meski di luar jam sekolah, guru tetap dihormati.
"Hal ini sangat menarik dan saya menyukai hal itu," tuturnya.
Kedatangan dua guru asal Korea ini tepat ditanggal 17 Agustus lalu. Seperti diketahui setiap warga negara melakukan upacara perayaan kemerdekaan, sehingga bagi kedua guru itu menjadi hal yang aneh.
"Di Korea setiap perayaan hari kemerdekaan, kami terbiasa merayakannya bersama keluarga tidak di sekolah seperti ini. Ini menarik karena dengan begini murid-murid disini mengingat akan sejarahnya Indonesia," kata Ms Lee.
Lee sendiri mengaku sedikit bingung akan nilai norma kehidupan di Indonesia. Namun begitu ia berusaha menyesuaikan diri.
"Seperti tata cara berpakaian di Korea, sebagai guru kami tidak bermasalah memakai baju lengan pendek, tetapi di Indonesia kita tidak boleh memakai jika sedang mengajar. Namun ketika keluar ke Mall ada banyak wanita yang memakai baju lengan pendek. Ini sempat membuat bingung tetapi saya coba memahami," ungkapnya.
(edo/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini