Tiap pagi kehadiran mereka selalu membuat senyum ceria di wajah puluhan siswa dan siswi SD Negeri yang terletak di Jakarta Timur itu. SDN 12 Rawamangun dipilih menjadi tempat kedua guru itu magang karena tergolong sekolah berprestasi.
"Ini merupakan bagian dari program pertukaran guru oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan pemerintah Korea. Seingat saya ada 14 guru asal Korea yang melakukan pengabdian dan pertukaran budaya," ujar Kepala Sekolah SDN 12,Jumhana Muhtar saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Jumat (10/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memang mendaftar ke LPMP untuk ikut seleksi. Kemudian terpilih ya mungkin karena sekolah ini memiliki banyak prestasi," kata Jumhana.
Tak hanya Ms Lee dan Ms Baek, Jumhana mengatakan seorang gurunya juga dikirim ke Korea. Mereka mendapat tugas memperkenalkan budaya Indonesia dan tata bahasa disana.
"Kalau Ms Lee dan Ms Baek akan berada di Indonesia selama empat bulan," tuturnya.
Meski tak dapat berbahasa Indonesia, kedua guru itu cepat membaur dengan murid di sekolah tersebut. Usut punya usut keduanya juga merupakan guru SD di Korsel.
"Ya sudah tidak asing juga dengan anak-anak karena mereka berdua guru, selain itu meski komunikasi dengan bahasa Inggris murid-murid di sini juga sudah tidak canggung, karena latar belakangnya sekolah ini adalah RSBI," ungkapnya.
Ingin tahu cerita bagaimana kisah Ms Lee Jee-Haer (30) dan Ms Baek Ji-young (24) mengajar anak-anak SD di Rawamangun? Tunggu tulisan berikutnya.
(edo/gah)











































