Soeharto terpilih kembali sebagai Presiden untuk ketujuh kalinya di Maret 1998. Namun setelah rentetan demonstrasi, kerusuhan, tekanan politik dan militer yang berpuncak pada pendudukan Gedung DPR/MPR RI, Soeharto mengundurkan diri.
Seperti dikutip dari buku "Dari Soekarno sampai SBY" yang ditulis oleh Tjipta Lesmana, wajah Soeharto tampak dingin saat menyampaikan pidato pengunduran dirinya. Pagi itu, tidak ada air mata dari The Smiling General.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah upacara selesai, Soeharto masuk ke Ruang Jepara di Istana. Pria kelahiran 8 Juni 1921 ini lalu mengabarkan ke pimpinan MPR/DPR bahwa acara telah usai. Berakhirlah masa bakti penguasa Orde Baru ini.
Bukan mobil berplat B 1 yang menantinya, melainkan mobil pribadi. Didampingi putri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana, Soeharto meninggalkan Istana tempat ia memerintah Indonesia selama 32 tahun lamanya, menuju Cendana.
Semua presiden memiliki cerita tersendiri saat menjalani hari terakhir di Istana. Bagaimana dengan hari terakhir SBY di Istana Negara? Kita tunggu tanggal 20 Oktober mendatang.
(imk/erd)











































