"Kami belum mendapat tulang-tulang manusia di Maros, sudah ada banyak penggalian, tapi belum mendapatkan tulang manusia. Tapi kami 100 persen yakin, manusia purba yang membuat lukisan di sana," kata Dr. Adam Brumm.
Pernyataan itu disampaikan Adam dalam jumpa pers di Gedung Pusat Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet Pejaten No 4, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Adam, hingga saat ini para arkeolog masih melakukan penggalian di situs Maros. "Saya yakin mereka (yang membuat lukisan di gua) adalah homo sapiens, manusia modern awal," imbuhnya.
Senada dengan Adam, Budianto berkata bahwa selama penelitian, timnya menemukan berbagai alat manusia purba di berbagai gua di Maros dan wilayah Pangkep. Ada juga temuan bahan pewarna untuk membuat lukisan di dinding gua.
"Tapi kami belum pernah menemukan sedikit pun sisa dari tulang manusia. Kami akan mencari lapisan di mana manusia berada, yang membuat lukisan-lukisan itu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami akan menemukan itu," ucap Budianto.
Ramli menambahkan, di Maros hingga Pangkep ada lebih dari 100 gua. Lebih dari setengahnya telah diteliti dan terdapat banyak lukisan-lukisan purba yang usianya mencapai 40 ribu tahun silam.
Lukisannya kata Ramli didominasi lukisan bergambar tangan. Ada pula yang bergambar hewan seperti babirusa, dan lainnya. Lukisan purba itu uniknya sudah diberi warna, yang didominasi warna merah dan hitam.
"Ada lukisan cap tangan, binatang, ada jenis babi, ada anoa, dan ada burung, kemudian ada garis- yang abstrak. Dari tenggara ke utara sampai batas di Maros, lukisan banyak menggunakan warna merah. Kemudian ke ke Pangkep ada warna hitam dan lainnya. Di maros juga ada lukisan perahu," sebut Ramli.
(bar/ndr)