Luncuran awan panas guguran itu terjadi sekitar pukul 20.40 WIB, Rabu (8/10/2014). Luncurannya mengarah ke sisi selatan gunung. Saat bersamaan abu vulkanik membentuk kolom setinggi hampir 3.000 meter.
Salah seorang warga, Pelin Sembiring mengatakan, suara gemuruh gunung terdengar kuat. Dia sedang berada di Desa Perteguhan, ketika erupsi terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, aktivitas Gunung Sinabung saat ini memang masih sangat tinggi. Potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas masih tinggi.
"Gempa hybrid masih tinggi dan tremor masih menerus. Ini menunjukkan bahwa potensi letusan masih berpeluang terjadi," kata Sutopo.
Masyarakat diimbau tidak berativitas pada radius 5 km ke arah tenggara dan selatan dari puncak. Pada arah lain masyarakat dilarang dalam radius 3 km dari puncak.
Sementara pengungsi saat ini tercatat berjumlah 3.287 jiwa atau 1.019 keluarga. Mereka tersebar di 16 titik pengungsian.
(rul/rmd)











































