Konvoi Alutsista, Panglima TNI Yakin Tank Leopard tak Rusak Aspal

Konvoi Alutsista, Panglima TNI Yakin Tank Leopard tak Rusak Aspal

- detikNews
Rabu, 08 Okt 2014 16:49 WIB
Jombang - Meski berbobot sekitar 62 ton, tank tempur jenis Leopard yang dimiliki TNI saat ini dipastikan tidak akan merusak jalan beraspal. Hal itu terbukti saat tank buatan Jerman itu melintas di jalanan Kota Surabaya pagi tadi dalam acara pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) HUT TNI ke 69.

Hal itu ditegaskan oleh Panglima TNI Jendral Moeldoko. Menurutnya, meski memiliki bobot sekitar 62 ton, tank tempur buatan Jerman itu tidak merusak jalan beraspal yang dilaluinya.

"Ogak, koen wingi ndilok nggak? Jalan kok rusak, ndak (Tidak, kamu kemarin lihat endak? Jalan kok rusak, tidak)," ucap Moeldoko usai acara peletakan batu pertama pembangunan masjid di kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Rabu (8/10/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tank Leopard dan Marder yang dimiliki TNI hari ini bisa dinikmati warga Surabaya. Tank tempur berbobot sekitar 62 ton untuk medan berat itu berhasil melintasi jalan beraspal di Kota Pahlawan dengan mulus. Dalam pameran alutsista TNI itu, Tank Leopard berkonvoi melintasi Jalan Hayam Wuruk (depan kodam)-Gajahmada-Gunungsari-Joyoboyo-Diponegoro-Kutai-Hayam Wuruk-Kesatrian dan finis di Jalan R Wijaya.

Selain itu, dalam pameran alutsista TNI yang dimulai dari Makodam V Brawijaya ini, warga bisa melihat dan merasakan menumpang alutsista TNI AD dan TNI AL. Seperti Tank Marder, Tank Leopard, Panser Anoa, LVT 7, dan BMP3.

Namun demikian, menurut Moeldoko, alutsista yang dimiliki negara kita belum cukup. Persenjataan militer Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Alutsista kita belum cukup, baru 32 persen, harapan kita nanti 5 tahun ke depan bisa sekitar 65 persen ya, saya yakin jika alutsista meningkat dengan baik, masyarakat Indonesia semakin kuat," tuturnya.

Untuk memenuhi target pengadaan alutsista 5 tahun ke depan, jendral bintang 4 ini menyatakan, TNI membutuhkan anggaran sedikitnya Rp 150 triliun.

"Harusnya Indonesia mampu karena ekonomi kita bagus. Kita tidak berhenti rencana 5 tahun, karena kita punya rencana strategis pembangunan kekuatan ke depan (renstra) sampai 2025," tandasnya.

(gik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads