Hal itu ditegaskan oleh Panglima TNI Jendral Moeldoko. Menurutnya, meski memiliki bobot sekitar 62 ton, tank tempur buatan Jerman itu tidak merusak jalan beraspal yang dilaluinya.
"Ogak, koen wingi ndilok nggak? Jalan kok rusak, ndak (Tidak, kamu kemarin lihat endak? Jalan kok rusak, tidak)," ucap Moeldoko usai acara peletakan batu pertama pembangunan masjid di kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Rabu (8/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dalam pameran alutsista TNI yang dimulai dari Makodam V Brawijaya ini, warga bisa melihat dan merasakan menumpang alutsista TNI AD dan TNI AL. Seperti Tank Marder, Tank Leopard, Panser Anoa, LVT 7, dan BMP3.
Namun demikian, menurut Moeldoko, alutsista yang dimiliki negara kita belum cukup. Persenjataan militer Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Alutsista kita belum cukup, baru 32 persen, harapan kita nanti 5 tahun ke depan bisa sekitar 65 persen ya, saya yakin jika alutsista meningkat dengan baik, masyarakat Indonesia semakin kuat," tuturnya.
Untuk memenuhi target pengadaan alutsista 5 tahun ke depan, jendral bintang 4 ini menyatakan, TNI membutuhkan anggaran sedikitnya Rp 150 triliun.
"Harusnya Indonesia mampu karena ekonomi kita bagus. Kita tidak berhenti rencana 5 tahun, karena kita punya rencana strategis pembangunan kekuatan ke depan (renstra) sampai 2025," tandasnya.
(gik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini