Berkunjung ke Frankfurt Buchmesse, Pameran Buku Terbesar di Dunia

Laporan dari Jerman

Berkunjung ke Frankfurt Buchmesse, Pameran Buku Terbesar di Dunia

- detikNews
Rabu, 08 Okt 2014 11:52 WIB
Frankfurt -

Frankfurt, Jerman kembali menggelar pameran buku internasional 'Frankfurt Buchmesse' untuk ke sekian kalinya. Pameran buku yang diikuti oleh sejumlah negara ini merupakan pameran buku terbesar di Eropa.

Dalam Frankfurt Book Fair (FBF) yang diselenggarakan mulai hari ini, Rabu 8 Oktober - 12 Oktober 2014 ini, Finlandia merupakan tamu kehormatan dengan tag-nya 'Finnland. Cool'.

Adapun peserta pameran buku ini sebanyak 7275 peserta dari 102 negara, 631 agen sastra, 9.300 wartawan, 275.342 pengunjung dan 170.664 pengunjung profesional di FBF. FBF diselenggarakan di Gedung Frankfurt Trade Fair di Frankfurt am Main, Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FBF merupakan pameran perdagangan buku terbesar di dunia yang dihadiri banyak penerbit buku ternama dari masing-masing negara peserta yang diselenggarakan oleh German Publisher and Bookseller Association. Pameran Buku Frankfurt ini dianggap sebagai pameran buku yang paling penting dunia untuk transaksi perdagangan dan Internaional.

Heinrich Riethmuller, President if the German Publisher and Booksellers Association mengaku senang karena bisa menyambut para penerbit dan penjual buku dari berbagai penjuru dunia.

"Saya merasa sangat senang bisa menyambut Finlandia sebagai tamu kehormatan dalan pameran buku kali ini. Sebagai booksellers, publisher dan pembaca, kami menantikan untuk berkomunikasi dengan para kolega dari Finlandia, penulis dari Finlandia, dan mengetahui literatur Finlandia," kata Reithmuller.

Reithmuller mengatakan, pemasaran buku di Jerman berkembang sangat positif. Pada tahun lalu, banyak buku baik digital maupun buku cetak terjual sangat laris.

"Bahkan untuk pertama kalinya dalam 10 tahun ini, kita melihat perkembangan yang pesat dalam pemasaran di toko-toko buku besar," katanya.

Pasar buku Jerman merupakan model untuk dunia. Jerman merupakan pasar buku kedua terbesar di dunia dalam perbedaan buku berbahasa Jerman, produksinya tidak pernah terhenti.

Riethmuller juga memberikan pandangan soal konsumen sekarang yang berbeda. "Mereka telah berubah akhir-akhir ini, lebih membutuhkan dan juga sangat memberikan informasi," katanya.

"Orang pergi berbelanja di online karena lebih nyaman. Ada juga yang pergi ke toko buku karena mereka bisa berinteraksi dengan orang lain, mencari buku dan secara psikis merasakan buku dalam genggamannya," lanjutnya.

Ia menambahkan, buku saat ini sudah bertransformasi dari buku cetak ke digital. Mengadapi hal itu, industri buku harus terus mengembangkan produksi digitak dan channel penjualaan.

Litrarry Speaker of the Guest Honorary of Finnland, Sofie Oksanen mengatakan, perkembangan buku di Finlandia sangat cepat.

"Penulis buku seperti Laila Hirvisaari yang menulis novel sejarah mengenai evakuasi (pada saat penjajahan Soviet), terjual lebih dari jutaan copy di Finlandia," kata Sofie.

Di Finlandia, perempuan merupakan partisipan yang sangat berperan aktif sejak kemerdekaan. Ia mencontohkan Fredrika Runeberg yang merupakan istri dari penulis puisi Johan Ludvig Runeberg, menulis novel sejarah berjuduk 'Mrs Katariina Boije and Her Daughter' yang diterbitkan pada tahun 1845.

"Sejak awal, kepustakaan Finlandia telah memproduksi cerita tentang wanita yang dibuat oleh wanita dan karakter wanita yang menentang idealismenya telah menjadi bagian dari kepustakaan kami," jelas wanita yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai orang Finlandia pertama dan penuli wanita kedua dalam Budapest Book Festival pada April 2014 lalu.



(mei/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads