Soal Enrique Maluku ini dikupas dalam buku karya Helmy Yahya dan Reinhard Tawas, yang diterbitkan Ufuk Publishing House seperti dikutip detikcom, Rabu (8/10/2014).
"Enrique Maluku adalah orang yang diperlukan Magellan untuk menjadikan impiannya menemukan Maluku dari rute barat," demikian penjelasan di buku itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak heran dalam catatan Anthonio Pigafeta, pencatat dalam perjalanan Magellan tertulis peran sosok Enrique Maluku, yang berfungsi juga sebagai penerjemah. Di catatan Pigafeta yang tersimpan di musium di Spanyol tertulis kata-kata dalam bahasa Melayu yang sedikit banyak dipengaruhi Enrique Maluku yang menguasai bahasa Melayu, Ambon, Jawa, Bugis, Spanyol, dan Portugal.
"Seseorang seperti Enrique Maluku yang menguasai berbagai bahasa ketika itu sangat dinilai tinggi jasanya. Ketika itu belum ada bahasa internasional yang dikenal luas seperti bahasa Inggris sekarang. Tak heran seorang interpreter atau penerjemah dibayar mahal dan sangat dicari oleh penguasa-penguasa pada masa itu," tulis buku itu.
Di masa penaklukan dan penjelajahan, profesi interpreter dianggap profesi elite. Bahkan yang bekerja di Istana mendapat berbagai fasilitas mewah.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini