Mayang Prasetyo (27) dengan keji dibunuh oleh suaminya Marcus Peter Volke (28). Wanita transeksual asal Bali itu dimutilasi lalu dimasak untuk menghilangkan jejak. Padahal, pasangan tersebut dikenal mesra.
Dari halaman facebook milik Volke, diketahui pasangan itu sudah bertunangan sejak Agustus tahun 2013. Kemudian mereka diketahui menikah sekitar bulan November atau awal Desember 2013.
Kepada Courier Mail, ibunda Mayang, Nining Sukarni yang tinggal di Lampung, bercerita, pasangan itu pernah mendatanginya tahun lalu. Mereka datang untuk meminta restu. Setelah itu, keduanya berbulan madu ke Eropa, tepatnya di Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekan Mayang yang lain menyebut, pasangan itu berkenalan ketika sama-sama bekerja sebagai chef di sebuah kapal pesiar. Benih-benih cinta itu tumbuh saat keduanya kerap bertemu di dapur. Kala itu, Mayang baru saja meninggalkan Bali.
Setelah menikah, mereka akhirnya tinggal di sebuah rumah di Brisbane. Mayang kemudian bekerja di sebuah kelab ladyboy bernama Le Femme Gercon.
Kisah cinta Mayang dan Volke kemudian berakhir tragis. Pada Sabtu (04/10), sekitar pukul 21.00 waktu Brisbane, seorang tetangga mencium bau tak sedap dari kediaman pasangan tersebut. Mereka sudah curiga sejak Kamis pekan lalu.
Pada hari Sabtu, polisi yang mendapat laporan akhirnya mendatangi apartemen Volke namun ia kemudian melarikan diri.
Di dalam apartemen, polisi menemukan potongan tubuh manusia yang sebagian berada di atas kompor dapur. Volke sendiri ditemukan meninggal dunia beberapa ratus meter dari lokasi apartemennya dengan luka sayatan leher yang diduga bunuh diri.
Berawal di dapur, kisah cinta mereka pun berakhir di dapur.
(mad/nwk)