Melon hikadi granat ini hasil dari penelitian Dr. Budi Daryono. Budi menjelaskan melon granat adalah hasil persilangan melon hikadi dengan galur PI. Melon hikadi sendiri adalah hasil persilangan dari gama melon parfum yang pernah dikembangkan Budi sebelumnya. Dengan begitu melon granat ini selain rasanya yang manis juga menghasilkan aroma harum yang segar.
“Kita sengaja membuat melon dalam ukuran kecil sehingga praktis bisa dibawa ke mana saja untuk setiap saat dikonsumsi,” kata Budi Daryono, dalam rilis Humas UGM yang diterima detikcom, Senin (6/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk satu buah melon, kata Budi, mengandung 706,6 microgram senyawa beta karoten. “Delapan puluh persen kandungan beta karotennya setara dengan kandungan beta karoten pada wortel,” terangnya.
Oleh karena itu, katanya, buah melon ini cocok untuk mengatasi anak yang sulit mengkonsumsi wortel. Tentu saja dengan rasanya yang manis dengan tekstur yang lembut, melon tersebut akan disukai anak-anak. Selain kandungan beta karoten, melon granat ini juga mengandung Vitamin C dan beberapa mineral.
Selain melon granat, ada dua varietas baru buah melon yang juga berhasil dikembangkan, yaitu melon hikadi (melon aromatik) dan hikapel (mirip apel). Ketiga kultivar baru melon ini nantinya bisa diandalkan untuk produk ekspor buah-buahan dari Indonesia. Oleh karena itu, ia menggandeng lima kelompok tani di Kebumen, Blitar, Gunungkidul, Sleman dan Magetan.
”Ada 5 kelompok tani yang kita libatkan dan mereka tertarik untuk menanam,” ucap Budi.
Meski telah menghasilkan 7 varietas melon jenis baru, Budi tidak berhenti untuk terus berinovasi untuk menghasilkan melon dengan varietas baru. Dia bermimpi suatu saat bisa membuat melon mirip dengan buah apel, yaitu kulit melon bisa langsung dikonsumsi layaknya mengkonsumsi apel.
“Tapi itu membutuhkan transfer genetik agar bisa menghasilkan kulit melon yang lebih lembut dan bisa dimakan,” pungkasnya.
(slm/nrl)