Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 siang tadi. Saat itu NS berteriak sambil menggendong putranya yang berusia 4 tahun dan berjalan menuju pembatas di lantai dua. Pengunjung lain tidak berani mendekat karena teriakan NS semakin menjadi-jadi bahkan sambil memanjat besi pembatas.
"Ibu itu mau bunuh diri mengajak anaknya. Dia mau lompat dari lantai dua," kata petugas keamanan, Bahtiar (21) di supermarket Ramai, Jalan Abdulrahmansaleh, Semarang, Sabtu (4/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untungnya mas Sofyan memegangi Ibu itu, jadinya tidak jadi melompat," ujar Bahtiar.
Petugas keamanan yang datang langsung membawa NS dan anaknya ke Mushola supermarket Ramai untuk menenangkannya. Saat ditanya petugas, keterangan NS seperti berbelit. Namun ia sempat mengaku aksi nekadnya dipicu kehilangan uang Rp 1,5 juta di tas saat hendak pergi ke supermarket Ramai.
"Itu membuat dia depresi. Tapi keterangannya berubah-ubah," tegasnya.
Alasan lainnya, lanjut Bahtiar, NS mengalami depresi karena sudah jauh-jauh datang dari Boyolali ke daerah Krapyak Semarang untuk menemui suaminya namun tidak ketemu. "Waktu dicari katanya suaminya sudah pindah ke Cirebon," pungkas Bahtiar.
Keterangan yang berubah-ubah membuat petugas keamanan ragu. Meski demikian pihak Supermarket tetap memberinya uang agar bisa kembali ke Boyolali. "Setelah diberi uang Rp 300 ribu Ibu itu akhirnya bersedia pulang," tutup Bahtiar.
(alg/rvk)