Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) bersama Universitas Leiden, Volkenkunde Museum, dan Tropen Museum sepakat untuk mendirikan jaringan Pusat Informasi Kebudayaan Jawa melalui Institut Javanologi di Solo.
Demikian salah satu hasil kunjungan kerja Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Ravik Karsidi yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia seperti disampaikan kepada detikcom di Den Haag, Kamis (2 September 2014).
"Kesepakatan tersebut dibuat setelah kami bertemu dengan ketiga pimpinan lembaga tersebut," ujar Prof. Ravik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan hasil kesepakatan ini segera dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah riil dalam bentuk pertemuan akademik, publikasi bersama dalam jurnal internasional, resource akses dan resource sharing," imbuh Ravik.
Pada kesempatan sama, Kepala Institut Javanologi UNS Prof. Sahid Teguh Widodo mengatakan bahwa Negeri Belanda dan Indonesia memiliki hubungan yang spesifik di berbagai bidang.
"Khususnya untuk pengembangan kebudayaan, Belanda memiliki sumber-sumber informasi terkait dengan sejarah kehidupan utamanya terkait Indonesia dan Jawa yang dapat dimanfaatkan untuk bahan kajian, penelitian, dan pengembangan," terang Prof. Sahid.
Ditekankan bahwa UNS memiliki kepentingan untuk menjalin networking dengan lembaga pendidikan, museum, dan lembaga kebudayaan Belanda dalam rangka menyusun data base informasi yang terkait dengan pengembangan budaya Jawa.
Dukungan
Program UNS sebagai Pusat Data dan Informasi Pengetahuan Kebudayaan Jawa ini mendapat dukungan penuh dari KBRI Den Haag, demikian disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim KBRI Den Haag Witjaksono Adji saat menerima delegasi UNS.
Menurut KUAI, KBRI Den Haag antara lain juga akan melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi program UNS terutama bagi pelajar, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat Belanda secara luas.
Pertemuan dengan KUAI juga membicarakan bentuk dukungan terhadap program internasionalisasi, kerjasama luar negeri, dan pengembangan data base kebudayaan, khususnya Jawa guna pengembangan Pusat Studi Institut Javanologi yang menjadi salah satu unggulan UNS.
Sebelumnya, delegasi UNS juga telah melakukan pertemuan dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Bambang Hari Wibisono, membahas antara lain pemberian fasilitas kepada UNS dalam proses perjanjian dan MoU dengan Universitas Leiden dan kemungkinan pengiriman mahasiswa magang di Belanda.
Juga dibicarakan kemungkinan penyaluran bantuan buku-buku tentang kebudayaan Jawa dari Museum Tropen Leiden ke Perpustakaan Javanologi UNS berkaitan dengan progran UNS sebagai Pusat Data dan Informasi Pengetahuan Kebudayaan Jawa.
Kepala International Office UNS Taufiq al Makmun kepada detikcom mengatakan, pencanangan UNS sebagai Pusat Data dan Informasi Kebudayaan Jawa memang sudah dinantikan oleh berbagai kalangan.
"Khususnya para pelaku, pengembang, kreator, dan budayawan di Indonesia. Ini menjadi langkah strategis yang dapat mempererat hubungan kedua negara di satu sisi, dan bagi rogram internasionalisasi UNS di pihak lain," pungkas Taufiq.
Dari Karlsruhe untuk Wonogiri dan Pacitan
Misi UNS di Belanda ini merupakan rangkaian lawatan kerja ke dua negara. Sebelum tiba di Belanda, Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS juga telah melakukan pembicaraan kerjasama dengan Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman.
Pertemuan yang dilakukan dengan Prof. Franz Nestmann (Kepala Institute Water Management KIT) dan Prof. Detlef Loehe (Presidium KIT) itu membahas Institute for Water Structure and renewable Energy (IWSrE) yang didirikan di UNS pada 2013 sebagai bentuk kerjasama UNS-KIT.
Hasil kunjungan adalah kesepakatan untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan teknologi pengangkatan air tanah di pegunungan Karst di Wonogiri dan Pacitan untuk masyarakat di daerah tersebut.
Rektor bersama delegasi juga menyempatkan berkunjung ke Kementrian Lingkungan Negara Bagian Baden Wurttemberg di Stuttgart untuk menerima penjelasan tentang sistem tata kelola air di Jerman.
Selanjutnya melihat pembangkit listrik di Bad Sackingen yang merupakan PLTA bawah tanah kurang lebih 100 m di bawah permukaan tanah dan 30 m di bawah dasar terendahnya sungai Rhein. (es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini