Mengenal Ceu Popong, Politisi 'Paluna Euweuh' yang Bikin Heboh

Mengenal Ceu Popong, Politisi 'Paluna Euweuh' yang Bikin Heboh

- detikNews
Jumat, 03 Okt 2014 13:57 WIB
Jakarta -

Dra Popong Otje Djundjunan menjadi tokoh politik paling populer belakangan ini. Wanita berusia 76 tahun itu mencuri perhatian publik karena aksinya saat memimpin sidang sementara pimpinan DPR tanggal 1 Oktober lalu. Bagaimana profilnya?

Ceu Popong, begitu sapaan akrabnya, sudah malang melintang di dunia politik. Dia sudah jadi anggota Fraksi Partai Golkar sejak tahun 1987. Dalam periode sebelumnya, dia duduk di Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, pemuda dan olahraga, serta kebudayaan.

Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, 30 Desember 1938, itu mengawali kariernya sebagai seorang guru. Dia lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia. Ceu Popong pernah mengajar Bahasa Inggris sebelum terjun ke dunia politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popong kembali terpilih menjadi anggota DPR dari dapil Jawa Barat. Saat ini, Ceu Popong tercatat sebagai anggota DPR tertua dengan usia 76 tahun, sehingga dia ditetapkan jadi pemimpin sidang sementara bersama anggota DPR termuda Ade Rezki Pratama (26 tahun).

Saat memimpin sidang itulah, nama Popong mencuat. Gayanya yang tenang dan penuh semangat, ditambah celetukan khas Sunda yang terlontar, membuatnya menjadi jadi perbincangan hangat. Padahal, suasana rapat saat itu penuh dengan kericuhan, bahkan diwarnai aksi walk out. Rapat pun berlangsung hingga dinihari.

Dunia maya dihebohkan dengan hashtag #saveceupopong. Banyak yang simpati padanya karena harus memimpin anggota DPR yang tak tertib. Sebagian lain berharap tak ada yang terjadi padanya, selama sidang tersebut. Sisanya, ada yang sekadar berkomentar dan bercanda tentang wanita yang memiliki anak 4 dan 8 cucu itu. Terutama ketika dia sempat berujag 'paluna euweuh' (palunya tidak ada) ketika sidang berlangsung,

Kepada detikcom, Popong bercerita soal momen panjang tersebut. Dia juga mengungkapkan apa saja yang terjadi malam itu, termasuk harapannya ke depan.

"Sekarang pekerjaan masih menumpuk, walaupun palu sudah diserahkan, tugas-tugas masih menumpuk. Sekarang ada pembagian komisi, menyusun program kerja. Tapi memang tidak lagi bertugas menjadi pimpinan sidang karena sudah ada yang definitif," kata Popong kepada detikcom, Jumat (3/10/2014).

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads