Partai Demokrat (PD) kembali membuat manuver politik. Awalnya PD bersama koalisi pendukung Jokowi-JK meminta pemilihan pimpinan DPR ditunda, namun kini balik badan mendukung agenda itu digelar malam ini juga.
"Awalnya kita ingin mengundur sampai besok karena melihat sudah sangat lelah, masa sih kita mau sampai jam 12 malam. Lagipula tidak ada sesuatu yang dikejar-kejar. Tapi kemudian begitu kita sadari bahwa rangkaian acara ini kalau dipending berpengaruh ke besok-besok proses lobi jadi terlalu panjang, karena kita sudah siap, ya sudah sekarang saja," kata Juru Bicara Dewan Pembina PD Dede Yusuf kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Perubahan sikap PD ini mengubah peta dukungan waktu pemilihan anggota DPR. Awalnya, ada 6 parpol yang mendukung penundaan pemilihan pimpinan DPR, yaitu PDIP, Hanura, PKB, NasDem, PPP, dan PD. Namun kini petanya sama kuat. PD kini bergabung di barisan Gerindra, PAN, PKS, Golkar yang mendukung pemilihan pimpinan DPR digelar malam ini juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PD masih berdiri di tengah, belum memutuskan akan masuk ke salah satu paket pimpinan DPR. Namun ada sinyal PD bersedia masuk ke koalisi pendukung Jokowi-JK.
"Yang jelas pasti Pak SBY berharap agar legacy pembangunan yang sudah dibangunnya bisa diteruskan Pak Jokowi. Dari sisi politik saya nggak tahu," ujar Dede.
(aws/trq)