Sejarawan: Sejarah Bukan Hanya Masa Lampau, tapi Juga Masa Depan

Sejarawan: Sejarah Bukan Hanya Masa Lampau, tapi Juga Masa Depan

- detikNews
Rabu, 01 Okt 2014 19:29 WIB
Jakarta - Kondisi politik dan ekonomi yang masih jauh dari kesejahteraan dinilai sebagai bagian dari dampak generasi Indonesia saat ini yang mulai lupa sejarah negara Indonesia merdeka. Menurut sejarawan Universitas Indonesia Anhar Gonggong, bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki generasi yang mampu melampaui dirinya.

"Ketika orang bicara sejarah, banyak yang mengatakan bahwa sejarah adalah masa lampau, itu salah. Sejarah itu berkaitan erat dengan masa depan, sehingga keadaan pontang-panting ini karena tidak ada yang mengerti soal sejarah," kata Anhar Gonggong dalam Diskusi dan Bedah Buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno di Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Rabu (1/10/2014).

Ia mengingatkan generasi muda untuk tidak mengabaikan sejarah tokoh-tokoh yang terkait dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. Menurutnya, para pejuang dapat meraih kemerdekaan karena berusaha melampaui dirinya dan keluar dari zona nyamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa Bung Karno dan Hatta mau tampil untuk sebagai pendiri bangsa, padahal kalau dia hanya untuk mencari kekuasaan , mereka bisa saja gabung dengan Belanda tetapi itu tidak dilakukan. Berbeda dengan saat ini, gaji sudah Rp 300 juta masih korupsi,โ€Ž" ucapnya.

"โ€ŽSejarah itu tidak memberikan sesuatu yang seperti non materiil, tetapi lebih dari itu yang sangat penting dalam arti membangun diri, yakni mental itu tadi," pungkasnya.

(bil/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads