Melihat-lihat Kuda Tunggangan Polisi yang Dipakai Dalam Pengamanan DPR

Melihat-lihat Kuda Tunggangan Polisi yang Dipakai Dalam Pengamanan DPR

- detikNews
Rabu, 01 Okt 2014 17:29 WIB
Jakarta - Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri menerjunkan 10 ekor kuda pada pengamanan pelantikan Anggota DPR RI periode 2014-2019 di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Salah satunya merupakan kuda yang turut mengamankan kerusuhan masa reformasi kurun tahun 1997-2000.

Kuda asal Negara Kangguru, Australia, itu bernama Senturini. Kuda itu masih terlihat gagah di usianya yang hampir mencapai 30 tahun. "Santurini, dia saksi hidup waktu reformasi," kata ‎Komandan Dalmas Turangga, Kompol Nurdin kepada detikcom di area Gedung DPR RI, Rabu (1/10/2014).

Menurut Nurdin, kuda merupakan pasukan yang paling efektif untuk membubarkan massa jika terjadi kerusuhan. Hal ini sudah terbukti pada masa reformasi dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎"Kuda itu paling efektif untuk pembubaran atau pemecahan, karena telah terbukti keberhasilannya pada tahun 1997 sampai tahun 2000 yang waktu reformasi pasukan ini ikut andil, pengamanan waktu reformasi," ujarnya.

Dalam pengamanan pelantikan DPR ini, lanjut Nurdin, pihaknya menurunkan 10 ekor kuda. Selain Santurini, ada juga yang bernama Kolin, Seno, Labamor, Starlet, Daen, Santana, Quitnes, Copar dan Emes. Namun secara keselurahn terdapat 26 ekor kuda yang kandangnya terletak di Jalan Akses UI, Margonda, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat itu.

Selain untuk bantuan taktis seperti pengamanan aksi, kuda-kuda ini dikerahkan untuk patroli berkuda ke tempat-tempat rekreasi seperti Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Kebun Binatang Ragunan dan lain-lain.

Nurdin menjelaskan, kuda-kuda itu memiliki berbagai keahlian khusus. Seperti ‎bisa 'show jumping', tunggang serasi (seperti baris-berbaris). ‎Ada tiga jenis gerakan tunggang serasi, yaitu langkah panjang (drap), langkah pendek (stap) dan langkah lebih panjang lagi (galap) .

"Lompat rintangan dari 1 meter-1,30 meter (ketinggian). Bisa 10 sampai 20 rintangan. Jauh, sekitar dua meter," ujarnya.

Dalam hal pelatihan, kuda-kuda ini setiap harinya harus berlatih. Seperti latihan ketaatan agar si kuda menurut pada pawangnya paling tidak dua kali dalam seminggu. Begitu juga dengan latihan 'show jamping', dua kali seminggu.

‎"Satu kuda satu orang yang merawatnya. Khusus. Dari merawat, melatih hingga ketika bertugas, tetap orang yang sama," tuturnya.

‎Nurdin menjelaskan, selain makanan utamanya rumput. Kuda-kuda itu juga diberi makanan berupa pelet, makanan jadi jenis kosestrat tapi porsinya lebih banyak, ditambah denga brand kulit gandum.

Kendati begitu, Nurdin sedikit mengungkapkan suka-duka pasukan berkuda saat bertugas seperti pengamanan pelantikan ini. Jika personel yang lain bisa bersantai maka personel pasukan berkuda tidak bersantai, sebab harus menjaga kuda agar tida terlepas.

‎"Orang pada bisa santai, kita nggak bisa santai karena mengawasi kuda. Kalau dia lepas, berontak, enggak ada yang bisa jagain. Tapi daya ciumnya kencang, bisa pulang sendiri ke Kelapa Dua (Depok)," ‎ujarnya.

Nurdin berpesan, bagi masyarakat yang ingin berkuda silakan datang ke Kelapa Dua untuk diajari menunggang kuda. Menurutnya, selain untuk olah raga, berkuda juga bagus untuk kesehatan.

"Apabila masyarakat ingin berkuda, silakan datang ke Kelapa Dua. Diajarin, selain olah raga, bisa juga jadi terapi. Tapi nggak pakai pelana,‎ yang pegal-pegal jadi sehat," tutupnya.

(idh/nal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads